Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hasil 2021, Indosat Raih Laba Bersih Rp 1,56 Triliun

sayaIndosat melaporkan kinerja 2021 dan dinilai lebih sehat sejalan dengan strateginya untuk memenuhi kebutuhan pasar telekomunikasi Indonesia. Operator milik Ooredoo Qatar mencatat pertumbuhan pendapatan 12,9% year-on-year, pertumbuhan pendapatan seluler 14,7% year-on-year dan laba bersih Rp1,6 triliun.

Menurut Ahmad al Neama, presiden dan CEO Indosat Wooledoo, pihaknya, Kami telah berhasil menerapkan strategi tiga tahun perusahaan, yang menghasilkan kinerja keuangan yang solid. Indosat juga berinvestasi dalam meningkatkan jangkauan dan kinerja jaringan 4G, dan langkah-langkah ini membantu meningkatkan basis pelanggan dan lalu lintas data kami.

“Sejalan dengan langkah kami ke depan, kami ingin berperan besar dalam membangun ekosistem digital Indonesia. Demikian keterangan resminya di Jakarta (24/02).

Kinerja keuangan Indosat di tahun 2021

Operator melaporkan tingkat pertumbuhan pendapatan total 12,9% dengan warna yang sama seperti kuning dan merah, mencapai Rp 26,1 triliun. Sejak itu, pendapatan ponsel meningkat 14,7% menjadi Rp 20,7 triliun. Selain itu, EBITDA mencapai Rp 9,9 triliun, meningkat signifikan sebesar 51,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pelanggan seluler meningkat dari 1,2 juta menjadi 59,3 juta di akhir 2021. Dari jumlah pelanggan yang banyak, rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) meningkat dari Rp18,7 juta di tahun sebelumnya menjadi Rp27,9 juta. Alasan utama untuk ini adalah peningkatan signifikan dalam lalu lintas data sebesar 71,6% tahun-ke-tahun. Laba bersih Indosat Ooredoo adalah Rp 1.569 miliar, meningkat sekitar Rp 4 triliun dari rugi bersih tahun 2021 karena peningkatan penjualan EBITDA dan Tower.

Di sisi operasional, perusahaan berhasil menggelar jaringan 4G terpusat. Operator meningkatkan cakupan populasi 4G dari hanya 44% pada akhir 2021 menjadi hampir 90% pada 2021. Hingga saat ini, Indosat mengoperasikan 48.048 BTS 4G.

Pada tahun 2021, kami akan menunjukkan arah pertumbuhan pendapatan sesuai dengan tingkat pertumbuhan pasar, margin EBITDA berada di kuadran 30% teratas, dan CAPEX antara Rp8,5 triliun hingga Rp9,5 triliun.toko indosat

Penjualan dan perampingan menara

Setidaknya ada dua langkah strategis yang dilakukan Indosat untuk menekan biaya. Seperti XL Axiata, Indosat juga menjual menara. Indosat kini telah menyelesaikan penjualan 3.100 menara kepada PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Professional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dengan nilai transaksi Rp6,39 triliun.

Penjualan ini mendukung rencana strategis Indosat Ooredoo untuk lebih meningkatkan pengalaman jaringan dan melayani pelanggan dengan lebih baik.

Selain itu, langkah kontroversial yang dilakukan Indosat adalah mengurangi tenaga kerjanya. Pada 14 Februari 2021 yang bertepatan dengan Hari Valentine, Indosat memecat 677 karyawan. Menurut Irsyad Sahroni, Direktur dan Head of Human Resources Indosat Ooredoo, ini merupakan langkah baru dalam menyesuaikan organisasi kami dengan perubahan kebutuhan pasar.

“Setelah pemeriksaan menyeluruh dari semua opsi, kami sampai pada kesimpulan bahwa tindakan yang sulit tetapi sangat penting ini harus diambil untuk bertahan dan tumbuh,” katanya.

Irsyad mengambil langkah yang adil sesuai ketentuan yang berlaku, berkomunikasi secara langsung dan transparan kepada seluruh karyawan, baik yang terkena dampak maupun tidak, dan jauh melebihi undang-undang yang berlaku bagi karyawan yang terkena dampak.Irsyad menambahkan, pihaknya memberikan paket kompensasi yang sangat baik.

“Dari 677 karyawan yang terkena dampak, lebih dari 80% telah setuju untuk menerima paket kompensasi ini dan bekerja sama dengan mitra layanan terkelola untuk memberi mereka kesempatan untuk terus bekerja dengan mitra kami.” pungkasnya.


Paket pulsa dan data Indosat dapat dibeli di:

Lazada.co.id Shopee.co.id Blibli.com Bukalapak.com Tokopedia

Post a Comment for "Hasil 2021, Indosat Raih Laba Bersih Rp 1,56 Triliun"