Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

[Digital Parenting] Jangan biarkan anak-anak kecanduan gadget

BBeberapa hari yang lalu, media sosial menjadi viral tentang seorang anak yang marah karena ragu untuk kembali ke kampung halaman orang tuanya. Pasalnya, saat kembali ke kampung kakeknya, sang anak khawatir dengan minimnya jaringan internet.

Anak tersebut menolak untuk pulang, menangis dan enggan untuk masuk ke dalam mobil, sehingga menyebabkan kemacetan kecil di sekitar jalan. Pada saat yang sama, ini adalah pemandangan yang menarik yang tampaknya menarik pada pandangan pertama, tetapi pada saat yang sama, tampaknya menunjukkan fenomena bahwa gadget dan Internet dekat di mana-mana pada anak kecil.

Kisah anak-anak Palopo hanyalah salah satu kisah anak-anak yang tergila-gila bermain gadget. Mereka tidak ingin melepaskan sesuatu untuk sesaat. Ketika gadget dicuri oleh orang tua atau baterainya habis, dia bisa marah.

Menanggapi video yang menyebar dari mulut ke mulut, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengevaluasi perlunya peran orang terdekat untuk mengatasi kecanduan gadget anak, menurut laporan Repubblica. .. Menurut perwakilan KPAI Santoso, peran orang-orang terdekat sangat penting agar mereka tidak terkena dampak negatif gadget.

“Di masa seperti sekarang ini, tentu sulit untuk menghilangkan sepenuhnya anak dari gadget, namun penggunaannya harus proporsional. Terbaik untuk anak-anak, termasuk ayah, ibu, kakak, dan keluarga besar. Itu hal yang sangat dibutuhkan orang-orang terdekat. kemungkinan besar anak anda akan doyan gadget, tapi harus proporsional,” kata Santoso.

Ia menambahkan, saat anak menggunakan smartphone, orang terdekat perlu memperhatikan manajemen waktu menggunakan perangkat dan konten yang diaksesnya. Hal ini karena jika seorang anak terkena penyakit akut, tentu saja anak tersebut perlu sembuh dari sakit jangka panjang.

Baca juga: Layanan Family Protect Telkomsel Beri Keluarga Akses Internet Aman

Efek kecanduan gadget

Jika Anda membiarkan anak Anda bermain gadget tanpa aturan, mereka bisa ketagihan. Hal-hal menarik seperti berbagai permainan dan video Youtube akan membuat anak-anak ketagihan. Kekurangannya, anak yang tergila-gila dengan gadget cenderung menarik diri dari lingkungan dan lebih sibuk dengan gadget. Ketika orang tua menyuruh mereka berhenti, mereka menolak, marah, dan mengolok-olok.

Bahkan, kecanduan gadget juga mempengaruhi kesehatannya. Saat bermain dengan gadget, anak-anak tidak peduli dengan jarak pandang, postur tubuh, dan pengaturan pencahayaan. Hal ini dapat merugikan kesehatan mata, menyebabkan sakit fisik dan bahkan melumpuhkan anak.

Anak-anak, di sisi lain, harus mau bergerak, menjelajahi lingkungan, dan berinteraksi dengan teman-teman seusianya. Jika itu terus berlanjut, kemampuan sosialisasi anak bisa terganggu. Oleh karena itu, kecanduan gadget dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental anak.

Ilustrasi gadget boy

Ciri-ciri anak kecanduan gadget gadget

Ada beberapa tanda dan tanda bahwa anak Anda sudah kecanduan. Jika demikian, orang tua harus menganggapnya serius. Dari berbagai sumber, fitur-fiturnya antara lain:

  • Terus menggunakan gadget dengan berkurangnya minat bersosialisasi
  • Selalu minta smartphone atau gadget Anda untuk diserahkan.Jika Anda tidak memberikannya, anak Anda akan marah
  • Saya tidak ingin bekerja di luar rumah. Minta mereka untuk pulang dan bermain game atau menonton YouTube, meskipun mereka di luar.
  • Saya lebih memilih untuk menolak rutinitas harian saya dan tetap sibuk dengan gadget. Mereka tidak mau tidur apalagi mandi, apalagi membantu orang tua.

Tips mengatasi anak kecanduan gadget

Siapa yang membuat anak tergila-gila dengan gadget? Tentu orang tua yang paling disalahkan disini. Hal ini dikarenakan peran atau peran orang tua dalam mengenalkan gadget kepada anak berasal darinya.

Menurut Pinot W. Ichwandardi, seorang pencipta terkenal yang sering membagikan karyanya. film Dalam salah satu utas tweetnya, Creative menyatakan bahwa kesalahan terbesar yang dilakukan orang tua adalah memikirkan gadget sebagai berikut: dot Anak laki-lakinya. Berikan anak-anak Anda sebuah gadget untuk membuat mereka tetap tenang dan menjauh dari orang tua mereka dan orang lain. Itu berakhir dengan overdosis dan tidak ada aturan. Gadget selalu tersedia dari waktu makan hingga waktu tidur.

Bagaimana jika sudah berjalan? Dari berbagai sumber, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi kecanduan gadget anaknya.

1. Batasi penggunaan gadget
Ketika seorang anak mencapai tingkat kecanduan, orang tua perlu membatasi penggunaan gadget lebih keras, suka atau tidak suka. Ini harus dilakukan, termasuk untuk anak-anak yang tidak kecanduan.

Orang tua dapat membatasi penggunaan gadget oleh anak dengan mengatur jumlah waktu bermain anak dengan gadget. Melainkan membebaskan area kamar tidur anak dari gadget. Demikian pula, jangan meninggalkan gadget Anda secara tidak perlu. Ini karena anak-anak dapat dengan mudah mengambilnya dan memainkannya. Pastikan juga tidak ada gadget di kamar tidur anak Anda.

American Academy of Pediatrics (2013) dan Canadian Pediatric Society (2010) telah menerbitkan pedoman untuk waktu layar berikut:

  • Anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak boleh bermain gadget seperti TV, smartphone, dan tablet saja.
  • Anak-anak 2-4 tahun: kurang dari 1 jam sehari.
  • Usia 5+: Sebaiknya tidak lebih dari 2 jam penggunaan rekreasi per hari (tidak termasuk kebutuhan belajar).

Tapi setiap orang tua tahu apa yang terbaik untuk anaknya. Anda dapat mencoba aplikasi bernama Google Family Link untuk membantu orang tua dengan mudah mengontrol dan membatasi penggunaan anak-anak mereka. Nanti, saya akan menulis artikel petunjuk lagi agar saya bisa memberikan panduan yang lebih mudah.

2. Jangan izinkan akses penuh

Tempatkan TV atau komputer Anda di ruang tamu. Mereka berada di bawah pengawasan keluarga lain, tidak sendirian, sehingga semua anak dapat menggunakannya. Selain itu, jangan serahkan gadget dan perangkat seluler Anda sepenuhnya kepada anak Anda. Jika Anda ingin menggunakannya, mintalah izin kepada anak Anda terlebih dahulu, lalu dapatkan kembali setelah Anda selesai.

2. Tegas
Kecanduan dapat menyebabkan tanttant tant atau atau tanttant ketika anak menggunakan perangkat kesayangannya. Namun, orang tua harus tegas dalam menerapkan aturan yang baru dibuat untuk membatasi jumlah waktu mereka bermain gadget. Anda tidak perlu merasa kasihan dengan rengekan anak yang ingin terus bermain gadget dan smartphone.

Anak butuh waktu jauh dari gadget. Namun, jangan tiba-tiba mengurangi jumlah waktu yang Anda habiskan untuk bermain dengan gadget anak Anda, tapi perlahan-lahan. Jadi orang tua tetap harus pintar.

3. Berikan contoh yang baik
Anak-anak belajar dari lingkungan mereka. Jika Anda sering melihat orang tua bermain gadget, anak Anda pasti akan mengikuti kebiasaan ini. Jika Anda ingin menghabiskan lebih sedikit waktu bermain gadget, Anda juga dapat mengatur berapa banyak waktu yang dihabiskan orang tua dengan bijak menggunakan gadget mereka. Terus terang, ini adalah bagian tersulit bagi saya. Hehehe.

Orang tua tidak boleh melarang anaknya bermain gadget, tetapi mereka sendiri tetap berpegang pada gadget. Larangan itu tidak membuahkan hasil.

4. Berteman dengan anak-anak

Gadget sudah menjadi bagian dari keseharian anak-anak yang tergolong digital natives dan tidak boleh dihindari. Anak-anak perlu didampingi saat melakukan aktivitas online dan tahu apa yang harus dilakukan. Gadget menciptakan keintiman dan Waktu penuh Ngobrol dengan anak-anak Anda dan buat bahan ajar bersama.

Orang tua yang cerdas dan melek teknologi dapat menggunakan gadget untuk menciptakan lebih banyak kegiatan kreatif yang melibatkan anak-anak mereka dan seluruh keluarga dengan cara yang lebih menarik.

Bagi anak-anak yang sudah memiliki akun media sosial, sebaiknya orang tua menambahkannya ke daftar teman dan terus memantau aktivitasnya. Memantau komentar orang dan kiriman anak-anak satu per satu bisa jadi membosankan. Tapi itu harus dilakukan. Karena sejak kecil, orang tua perlu mengontrol setiap aktivitas agar tidak terjerumus ke dalam ikatan yang salah atau menjadi korban bullying.

5. Tingkatkan aktivitas di luar dan di dalam rumah
Meningkatkan aktivitas anak di rumah atau di luar rumah menarik perhatian anak dan melupakan gadget. Orang tua dapat membawa anak-anak mereka ke lari pagi atau sepeda liburan, mengundang mereka untuk memasak bersama mereka, atau mengunjungi rumah kerabat mereka. Ambil tindakan untuk meremajakan anak Anda.

6. Mintalah bantuan dokter Anda
Jika prosedur di atas tidak menghasilkan efek yang maksimal. Anak Anda bahkan mungkin depresi dan cemas. Artinya, orang tua harus berkonsultasi dengan dokter mereka. Dokter menawarkan cara terbaik untuk menenangkan anak Anda dan mengurangi ketergantungan Anda pada perangkat.

Baca juga: Samsung Galaxy Tab A dengan S Pen Dukung Kegiatan Belajar dengan Layanan Ruangguru


Lagi pula, pendidikan anak-anak hari ini, atau Pengasuhan digital Ini tantangan bagi orang tua. Seperti yang dikatakan Ainun Chomsun, pemerhati literasi digital dan pendiri Sharing Academy, sebagai akibat dari kemajuan teknologi, zaman berubah, tidak seperti sebelumnya.

Menurutnya, hidup di era digital membuat anak tumbuh dan berkembang lebih dinamis, tidak jarang memiliki wawasan yang lebih luas dari orang tuanya. Teknologi telah memudahkan anak-anak untuk mendapatkan informasi, tidak hanya orang tua dan guru. Anak tumbuh dan berkembang lebih dinamis dan seringkali memiliki wawasan yang lebih luas dari orang tua dan guru.

Oleh karena itu, bermain gadget tidak selalu berdampak negatif. ibu dan ayah. Ia juga memiliki banyak manfaat yang dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak.

Dengan gadget, belajar dan menyelesaikan pekerjaan rumah sekolah tidak membosankan. Anda dapat membuat pencarian minat dan bakat anak Anda menjadi lebih menarik. Misalnya dengan menonton konten video tentang hobi anak bersama-sama.

Jika orang tua menggunakan gadget dengan baik, anak-anaknya bisa mendapatkan banyak manfaat. Anda juga dapat mencari referensi kerajinan, menemukan informasi yang memperkaya pengetahuan Anda, dan belajar memainkan alat musik.

Oleh karena itu, pepatah yang mengatakan bahwa gadget dapat memindahkan barang-barang yang dekat dan barang-barang yang dekat tidak sepenuhnya benar. Tergantung bagaimana masing-masing orang.

Dengan gadget, Anda dapat menciptakan kehangatan dan rasa persatuan dalam keluarga Anda. Orang tua sebagai mitra anak di dunia digital perlu membentuk pola hubungan yang memungkinkan mereka untuk bersenang-senang dan berkomunikasi dengan baik dengan anak-anaknya.

Post a Comment for "[Digital Parenting] Jangan biarkan anak-anak kecanduan gadget"