Endless OS untuk menghadapi kesenjangan digital di Indonesia
Apa artinya menggunakan laptop atau PC desktop tanpa akses internet? Endless OS, yang tampaknya mematahkan premis ini, menyediakan sistem operasi yang membuat pengguna independen dari Internet.
Di Indonesia, negara berkembang, akses internet belum merata. Itulah sebabnya kenikmatan mendapatkan berbagai informasi di Internet hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Hal ini tentu penting dalam dunia pendidikan yang menuntut pemerataan akses informasi.
Tampaknya tantangan kesenjangan digital ini mulai diselesaikan oleh komputer tanpa akhir. Sistem operasi tak berujung adalah perangkat lunak yang dapat digunakan tanpa dukungan koneksi internet tanpa membatasi kebutuhan informasi pengguna. Sistem operasi berbasis Linux ini hadir dengan berbagai aplikasi yang disematkan untuk browsing, mengakses media sosial, aplikasi perkantoran, game, dan kumpulan literatur dan artikel.
Tak hanya itu, Endless OS diklaim sangat mudah digunakan, bahkan bagi pengguna yang belum pernah menggunakan komputer atau internet. Hal ini dikarenakan Endless menggunakan pendekatan sistem operasi smartphone. mudah digunakan Dalam operasi.
Pada konferensi pers di Jakarta pada Rabu (7 April 2021), CEO dan Founder Endless Computers Matt Dalio mengatakan: Menurutnya, pembatasan akses internet, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Amerika Serikat, juga merupakan tragedi yang menghambat pemerataan dalam dunia pendidikan.
“Saat ini, sebanyak 40 juta orang di Amerika Serikat tidak memiliki akses ke Internet. Kami ingin mengatasi masalah kesenjangan digital ini, di mana penetrasi dan konektivitas yang tinggi menjadi masalah utama. Tidak hanya Endless OS yang gratis, tetapi juga gratis. memungkinkan komputer Anda untuk bekerja dengan sempurna dalam berbagai situasi, bahkan jika Anda tidak memiliki koneksi internet, “katanya.
Pada kesempatan yang sama, Dianah, Head of Consumer Product Acer Indonesia, mengatakan akses internet hanya dinikmati segelintir orang Indonesia, berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) pada 2021. Sebesar 51%, kata dia, ketimpangan digital juga dirasakan di Indonesia. ..
“Sebagian besar dari Jawa, jadi gap informasi di Indonesia masih sangat besar. Makanya kita bisa bekerja dengan sistem operasi yang tak ada habisnya untuk menjembatani teknologi di kalangan masyarakat Indonesia dan menutup gap ini. Saya sedang melakukannya,” ujarnya.
Ya, bersama Asus, Acer juga memperkenalkan berbagai perangkat yang sudah terinstal Endless OS dan tersedia di berbagai toko komputer di Indonesia. Jenis perangkat yang dijual antara lain Acer Aspire ES1-123 dengan harga mulai Rp 3.249.000 hingga Rp 6.099.000 untuk Aspire ES-475G.
Untuk Asus, tipe perangkat yang terpasang Endless OS adalah laptop X441NA yang dibanderol mulai dari Rp 3.649.000 dan AIO V221IC mulai dari Rp 6.499.000.
Terkait kerjasama antara Acer dan Asus, Matt mengaku berambisi mengirimkan satu juta PC dengan sistem operasi tak berujung yang diinstal dari kedua merek ini di Asia Tenggara. Di Indonesia juga, ia akan terus memperbarui konten lokal untuk ketersediaan.
“Dalam sebulan ke depan, kami telah meluncurkan lebih dari 50 aplikasi dan memiliki banyak konten yang sudah berbahasa Indonesia,” ujarnya.
Post a Comment for "Endless OS untuk menghadapi kesenjangan digital di Indonesia"