Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Grab mengungkapkan strategi untuk bertahan dan mempertahankan relevansi dalam pandemi

PPandemi COVID-19 yang berlanjut sejak tahun lalu menyisakan tantangan bagi perusahaan di seluruh dunia. Bisnis terpengaruh ketika kota membatasi pergerakan orang. Masyarakat beradaptasi dengan norma-norma baru dan teknologi digital memainkan peran sentral. Bagi Grab, keputusan untuk mendiversifikasi bisnisnya sejak awal membantu perusahaan mengatasi krisis dan menjadi lebih kuat.

Hal tersebut diungkapkan Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia, yang mengatakan bahwa awal tahun 2021 akan menjadi masa yang sulit bagi Grab. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah diberlakukan di banyak kota, dan pemerintah telah meminta semua orang untuk membatasi pergerakan mereka.

“Saat itu, bisnis transportasi kami sangat terpengaruh. Namun, sejak itu, keuntungan kami telah kembali ke tingkat sebelum pandemi dan kami yakin ada peluang signifikan di sektor makanan, kelontong, logistik, dan pengiriman lainnya. Sektor ini menyumbang 50 persen. % dari bisnis kami saat ini,” kata Neneng, dikutip Channel News Asia (25/2).

Ia menambahkan, sektor pelayaran akan menjadi fokus ke depan. Ini memenuhi permintaan yang sangat tinggi dari konsumen untuk layanan pengiriman jarak jauh.
Baca juga: Grab Tech Center Indonesia Jadi Pusat Inovasi UKM Asia Tenggara

“Pandemi telah mendorong berbagai bisnis ke ranah online. Jika tidak, mereka akan kesulitan mempertahankan bisnis mereka. Selama pandemi, lebih dari 500.000 bisnis baru di seluruh Asia Tenggara Mitra telah bergabung dengan platform Grab, banyak di antaranya kecil dan tradisional. perusahaan. Kami bersyukur dan bangga bisa berpartisipasi dalam proses transformasi digital usaha mikro Asia Tenggara,” ujar Nenen.

Pentingnya UKM untuk pemulihan ekonomi Indonesia

Grabfood berbagi kebaikanKemampuan UKM untuk bertahan sangat penting bagi pemulihan ekonomi Indonesia karena berperan penting sebagai penyumbang produk domestik bruto (PDB). Sepanjang 2021, UMKM menyumbang 60,34% dari PDB dan 14% dari total ekspor negara, menurut data yang dikutip Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO). Data lain juga menunjukkan bahwa usaha mikro menyumbang 97% dari angkatan kerja.

Bagian pengiriman barang dagangan yang saat ini menjadi fokus grab, melayani pasar atau pasar tradisional dan penjual sosial yang sering disebut sebagai “pasar basah”, serta mengantarkan barang dan memesan makanan dari warung dan restoran.

“Kami menemukan masalah di sektor pasar basah. Ketika pembatasan sosial diberlakukan, orang-orang berhenti datang ke pasar basah. Dan bagaimana mereka bisa mempertahankan bisnis mereka? Jadi GrabMart Dan mengembangkan layanan Grab Assistant. Layanan ini juga dirancang untuk menjangkau pasar basah. pasar tradisional. Berkat dua layanan ini, puluhan ribu pedagang pasar basah bisa terus menjual produknya. Ada orang,” kata Neneng.

Pada April 2021, Grab bekerja sama dengan PD Pasar Jaya melayani 88 pasar tradisional di wilayah DKI Jakarta. Sejak Oktober 2021, layanan GrabAssistant telah tersedia di ratusan kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Melalui layanan ini, mitra pengemudi Grab dapat mengakses hingga 7.000 pasar tradisional melalui sistem pemetaan Grab, dan pelanggan dapat membeli kebutuhan sehari-hari dari penjual pasar tradisional yang dipesan oleh pelanggan Grab.

Grab juga meluncurkan Grab Mart, layanan belanja kebutuhan sehari-hari, pada Juli 2021. GrabMart telah menjadi platform yang digunakan oleh ribuan pedagang, dari supermarket besar dan apotek hingga toko kelontong. Grab terus meningkatkan layanannya dan mengumpulkan umpan balik dari penjual untuk memberikan layanan yang andal.

Ini bukan lagi hanya perusahaan ride-hailing

Gedung Pusat Teknologi GrabSektor lain yang tumbuh signifikan adalah layanan keuangan digital. Menurut Neneng, fokus Grab Indonesia adalah menyediakan layanan keuangan digital untuk mengisi kesenjangan inklusi keuangan di masyarakat Indonesia.
“Misi kami tetap sama, baik melalui digital banking maupun tidak. Memberikan akses yang sama ke produk dan layanan perbankan. Kami memiliki mitra GrabKios di ratusan kota dan layanan perbankan. Kami melayani masyarakat Indonesia yang belum pernah atau baru menyentuhnya, “jelas Neneng.

GrabKios adalah aplikasi digital Grab, di mana tidak ada individu, peringatan, atau pengusaha kecil yang memiliki akun untuk layanan digital dan keuangan seperti pulsa, transfer uang, pembayaran tagihan, dan BPJS. Dapat ditawarkan kepada orang-orang. Akses ke layanan bank-bank Indonesia.

Neneng mengatakan keberhasilan transformasi Grab di masa pandemi ini dengan bauran layanan yang komprehensif. “Kami bukan lagi perusahaan ride-hailing atau transportasi online, tetapi dengan bangga kami umumkan bahwa kami sekarang adalah perusahaan yang sepenuhnya superappli. Di tahun 2021, Grab akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan Grab. Kami berusaha memberikan yang terbaik layanan kepada pelanggan dan mitra kami.”

Post a Comment for "Grab mengungkapkan strategi untuk bertahan dan mempertahankan relevansi dalam pandemi"