Kementerian Tenaga Kerja-Huawei siap melatih 1000 calon pekerja telekomunikasi
KKementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemnaker) menjadi primadona perusahaan teknologi pekan ini. Hanya dua hari setelah sebelumnya mengumumkan kemitraannya dengan AWS, Kementerian Tenaga Kerja bekerja sama dengan Huawei. Tujuannya sama. Dengan kata lain, untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja Indonesia.
Huawei dan Kementerian Tenaga Kerja menyepakati program kerja sama untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK). Tentunya sesuai dengan sektor yang digeluti Huawei, yakni komunikasi. Lulusan SMK selanjutnya akan mendapatkan pelatihan pemasangan Base Transceiver Stations (BTS) dan perangkat microwave serta sertifikasi 1.000 pencari kerja.
Peserta yang berhak mengikuti program pelatihan ini adalah pencari kerja lulusan jenjang SD, SMK, dan S1 di bawah binaan Balai Latihan Kerja (BBLK) Kementerian Tenaga Kerja. Program kerjasama yang merupakan bagian dari program SmartGen ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang telah disepakati pada tahun 2021.
Andy Ma Hui, CEO Huawei CNBG Indonesia, mengatakan, “Program Smart Generation (SmartGen) ini terampil di Indonesia untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing mereka dalam menghadapi persaingan pasar tenaga kerja yang ketat di industri ICT. Ini adalah inisiatif Huawei untuk mengembangkan sumber daya manusia. sumber daya.
Bang Bang Satria Leono, Direktur Pengembangan Pelatihan dan Produktivitas (BINALATTAS) Kementerian Tenaga Kerja RI, menyambut baik kerja sama strategis ini. “Kemitraan dengan pelaku industri seperti Huawei merupakan solusi yang menghubungkan kemampuan pencari kerja dengan kebutuhan industri,” jelasnya.
Baca juga: Pendapatan Huawei di kuartal pertama 2021 meningkat 39% dari tahun ke tahun
Program kerja sama ini diyakini sejalan dengan pemaparan visi Indonesia yang disampaikan Presiden Joko Widodo pekan lalu. Jokowi mengatakan pengembangan sumber daya manusia Indonesia merupakan salah satu prioritas pemerintah terutama dalam hal pelatihan vokasi dan pentingnya mengidentifikasi, menyediakan, mendidik dan mendukung bakat Indonesia, dan mengembangkan potensi.
Menerima Penghargaan Kecelakaan Nihil dan Kementerian Tenaga Kerja
Huawei menerima Penghargaan Bebas Kecelakaan dan Bebas Bencana 2021 dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemnaker) tahun ini. Huawei Indonesia telah dianugerahi penghargaan untuk tahun ketiga berturut-turut sejak 2021.
Menurut data BPJS Ketenagakerjaan, rata-rata jumlah kecelakaan kerja setiap tahun sangat tinggi, mencapai 130.000 dari kecelakaan ringan hingga fatal.
Jumlah kecelakaan jatuh yang sering terjadi di bidang konstruksi dan komunikasi menempati urutan kedua setelah kecelakaan lalu lintas. Sektor telekomunikasi tercatat sebagai sektor dengan banyak sumber bahaya yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja.
Misalnya, radiasi radio dan gelombang mikro dapat menyebabkan penyakit akibat kerja (PAK), dan hal yang sama berlaku untuk pekerjaan di ketinggian, seperti ketika membangun, memasang, atau memelihara menara komunikasi yang rentan terhadap kecelakaan kerja.
Post a Comment for "Kementerian Tenaga Kerja-Huawei siap melatih 1000 calon pekerja telekomunikasi"