Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Nostalgia Masa Lalu, DOKU Hadirkan "Manfaat Obat Ganteng" Kepada Bujan Limba

DKetika kebanyakan orang ingin tampil modern sesuai dengan tren masa kini, sekelompok anak muda di Bandung menyebut diri mereka Bujan Limba, namun mereka justru tergerak untuk mengembalikan mood masa lalu. Keunikan komunitas ini terlihat dari kerjasama DOKU dalam kampanye “Manfaat Obat Hanteng”.

Bujan Limba adalah grup Pencipta konten Sering menghasilkan konten grafis atau multimedia, bahkan ilustrasi, Tipografi, gerak, Retro, vintage, film, video musik RinduKemudian gabungkan hal-hal ini dengan masalah dan tema dialek, Tema lokal yang relevan hari ini. Bujang Rimba mengangkat kembali nilai-nilai estetika tahun 1960-an dan 90-an menjadi karya seni yang menarik dan kontekstual.

Hutan tunggal 1
Dari kiri ke kanan: Pamplie Anant, Adri Imad Kadifah, anggota Bujan Limba (Foto: Bambang / Gizmologi)

Lahir di penghujung tahun 2021, komunitas ini memproduksi konten di bidang grafis dan multimedia, antara lain ilustrasi, tipografi, video gerak/film, dan musik.

Adri Imad, salah satu pendiri Bujang Rimba, mengatakan pada dasarnya suka menggunakan selera kolektif anggota untuk mengubah apa yang mereka sukai menjadi karya audiovisual.

Menurutnya, Indonesia kaya akan budaya pop yang bisa berkembang dan menjadi tren lagi.

“Kami telah menjadi kiblat utama bagi kalangan sosial hari ini dan di masa depan, di mana semua budaya pop di tanah air dapat menghargai konten lokal yang ada di dunia hiburan, termasuk mode, musik, film, dan karya seni lainnya. Saya berharap dapat datang kembali,” kata Adri.

Program “Manfaat Obat Tampan”

Keunikan kelompok kreatif tersebut tampaknya sejalan dengan promosi kreatif yang dijalankan oleh DOKU. Menurut Ayu Hapsari, Vice President Marketing DOKU, pihaknya ingin memperkuat lini bisnisnya. dompet elektronik Saat ini berkontribusi Pendapatan 15% perusahaan.bisnis Gerbang pembayaran Kontribusinya terhadap pendapatan masih mendominasi, mencapai 85%.

Di sisi lain, e-wallet sendiri memiliki jumlah pengguna pria terbesar yaitu 60%. “Setelah itu, lahirlah ide kampanye bertema. Efek obat yang tampan Ini adalah perwujudan kreatif kami dengan menawarkan tema promosi yang menarik dan bermanfaat melalui berbagai diskon Sableng kepada pengguna setia khususnya DOKU pria dan lajang. pedagang Di dalamnya,” kata Ayu.

Efek obat yang tampan
Marketing Vice President DOKU Ayu Hapsari (paling kiri) dan Vice President Corcom Doc Anistasha Christina berfoto bersama Bujan Limba.

Ditambahkan Ayu, DOKU selalu dikemas dengan kampanye dengan konsep kreatif. Dalam program promosi “narkoba tampan” ini, DOKU ingin para pengguna, khususnya pria, untuk mengingatkan diri mereka sendiri pada tahun 80-an dan 90-an ketika musik disko didukung oleh visual neon warna-warni dengan gaya yang kontras. antik Kita berada di zaman keemasan.Nah, buat Perasaan Perusahaan yang mengikuti tema itu tekfin Akhirnya Bujan Limba dirampok.

Dalam kampanye “Gandsome Medison” ini, Doc dan Bujan Limba meluncurkan video teaser di media sosial. Doku kemudian menyiarkan enam seri video di Instagram: satu seri utama satu menit dan lima seri pendek 15-20 detik.

Selain konten yang dikemas dengan nuansa antik, Video serial online Instagram juga menjadi sarana untuk menyampaikan pesan tentang fitur-fitur yang tersedia di Doku dan berbagai promosi khususnya segmen pria.

Dalam program “Manfaat Obat Hanteng” ini, Doku menawarkan berbagai promosi berupa diskon atau potongan langsung dari semua transaksi. Promosi akan berlangsung dari 10 September hingga 10 Oktober 2021 dan akan dipilih dari 12 pilihan dari AirAsia, Aksi Cepat Tanggap, Bookmyshow, Codashop, Foodgasm, GiftN, Grab, Kawan Lama, Rumah Parfum, Rumah Zakat, Sabtu dan Spotify. para pedagang.

Post a Comment for "Nostalgia Masa Lalu, DOKU Hadirkan "Manfaat Obat Ganteng" Kepada Bujan Limba"