Qapita membidik Indonesia dengan investasi dari East Ventures
DDi awal tahun 2021, East Ventures terus mencari startup yang bisa dicuri. Yang terbaru adalah Qapita Fintech, sebuah startup yang menyediakan platform manajemen stok di Singapura. Jumlahnya tidak diungkapkan dan didanai oleh East Ventures.
Bagi Anda yang belum tahu, Qapita adalah perusahaan yang membantu perusahaan swasta seperti startup untuk mengelola sahamnya. Mereka menyediakan platform untuk mengelola struktur kepemilikan saham perusahaan (kapitalisasi / cap table) dan catatan rencana kepemilikan saham karyawan (ESOP). Selain itu, tata cara penerbitan saham dan penerbitan hak akuisisi saham (saham insentif) akan didigitalkan.
Didirikan pada September 2021, Qanita dipimpin oleh CEO Ravi Ravulaparthi, COO Lakshman Gupta, dan CTO Vamsee Mohan. Mereka menemukan peluang untuk mendigitalkan dan membuat pasar modal swasta lebih efisien. Ketiga pendiri memiliki latar belakang profesional yang berbeda dan memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun bekerja sebagai bankir, investor, dan insinyur di Asia Selatan dan Tenggara.
Baca juga: Gojek, Halodoc, East Ventures Ungkap Strategi Startup Bertahan di Masa Pandemi
East Ventures berinvestasi di Qapita

Rencananya, putaran pendanaan dari East Ventures akan memperkuat tim di Singapura, India, dan Indonesia. Hasilnya, perusahaan dapat mempercepat proses pengembangan produk dan meningkatkan jumlah pelanggan. Saat ini berkantor pusat di Singapura dan memiliki kantor di India. Tidak mengherankan, karena para pendiri semuanya orang India.
Willson Weather, salah satu pendiri dan mitra pengelola East Ventures, telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Qapita. Menurutnya, start-up tersebut dapat mengatasi permasalahan klasik pengelolaan cap table yang sering dihadapi para pendiri start-up di daerah.
“Kami yakin solusi SaaS manajemen ekuitas digital seperti Qapita akan segera diadopsi secara luas, yang akan membantu membawa ekosistem digital di Asia Tenggara ke level berikutnya,” kata Wilson di Jakarta dalam siaran pers yang diterima Gizmorogi (3 /2).
Sebelumnya, pada September 2021, Qapita mendapatkan putaran pendanaan awal senilai US$1,8 juta. Investasi tersebut dipimpin oleh Balkan Capital Singapore, dengan partisipasi dari Kobeon Wee K3 Ventures dan investor terkemuka Patrick Walho, mitra North Star Group.
Qapita membidik pasar Indonesia, mulai dari manajemen saham hingga pasar sekunder saham

Ravi Ravulaparthi, CEO dan salah satu pendiri Qapita, mengungkapkan kegembiraannya atas investasi dan kemitraan ini. Menurutnya, East Ventures memiliki jejak luas yang tak tertandingi di ekosistem startup Indonesia dan berharap dapat bekerja sama dengan mereka.
“Ekosistem Indonesia yang berkembang pesat membutuhkan manajemen ekuitas digital, budaya ESOP, dan program likuiditas karyawan untuk mendorong perkembangan pesat pasar ekuitas sekunder. Qapita menawarkan solusi platform perangkat lunak. Ini akan membantu memenuhi kebutuhan ini. Kami berharap dapat terus membangun kemitraan dengan VC lain dengan portofolio yang tersebar di India dan Asia Tenggara,” ujar Ravi.
Lakshman Gupta menambahkan bahwa di tahun-tahun mendatang tidak akan ada lagi stok atau sertifikat berbasis kertas yang diterbitkan oleh start-up di wilayah tersebut. Menurutnya, digitalisasi tidak akan berhenti dan penerbitan saham dan saham itu sendiri akan berbasis elektronik.
“Kapita juga membangun kemampuan penerbitan ekuitas digital di platform kami dan akan bekerja sama dengan sekretariat perusahaan dan mitra hukum,” tutupnya.
Post a Comment for "Qapita membidik Indonesia dengan investasi dari East Ventures"