Survei LPEM FEB UI: Pandemi di Tokopedia, Penjualan UMKM Naik 133%
PPertumbuhan ekonomi Indonesia ditandai dengan pelemahan di berbagai bidang akibat dampak pandemi. Namun pada kenyataannya, penjualan channel online semakin meningkat. Belanja online dianggap sebagai solusi komunitas yang memenuhi kebutuhan Anda sekaligus mengurangi risiko penyebaran virus di area ramai.
Menurut William Tanuwijaya, CEO dan pendiri Tokopedia, banyak orang telah menemukan peluang untuk bertahan, muncul dan tumbuh dengan mengadopsi digitalisasi, meskipun banyak kendala. Di tengah pandemi ini, saya percaya bahwa pelaku usaha kecil dan menengah, termasuk penjual Tokopedia, adalah motor penggerak pemulihan ekonomi negara dan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Perusahaan teknologi Indonesia Tokopedia percaya bahwa teknologi dapat membantu masyarakat Indonesia bertahan di era pandemi. Itu sebabnya Tokopedia memiliki lebih dari 10 juta aktivis bisnis yang bekerja bersama kami. Ini memberikan panggung terluas untuk mengembangkan dan berinovasi bisnis. Melalui Tokopedia, kami membantu lebih dari 100 juta Masyarakat Indonesia memenuhi kebutuhan sehari-hari sambil mempromosikan kesetaraan ekonomi digital Indonesia.
Silakan baca juga: Tokopedia: Transaksi Belanja Online Busana Muslim Berlipat Ganda
133% peningkatan volume penjualan
Menurut Lembaga Masyarakat Ekonomi (LPEM FEB UI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, tujuh dari sepuluh pelaku usaha Tokopedia mengalami peningkatan penjualan rata-rata sebesar 133% pada tahun 2021.
Tiga provinsi dengan penjualan pelaku usaha tertinggi di Tokopedia adalah NTB (144,6%), Sulawesi Tengah (73,4%) dan Sulawesi Selatan (73,3%). Sementara itu, tiga negara bagian dengan jumlah rekanan bisnis Tokopedia terbanyak selama pandemi adalah Bali (66,2%), Yogyakarta (42,2%) dan DKI Jakarta (28,3%).
Astri Wahyuni, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah di Tokopedia, menjelaskan bahwa pandemi mempercepat transformasi digital di banyak bidang. Ia mengatakan, digitalisasi dan pemanfaatan teknologi tidak lagi sekadar nilai tambah, tetapi berkembang pesat menjadi apa yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan pandemi.
#AlwaysAdaSelalubisa berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari menggunakan teknologi untuk menciptakan peluang, terutama di masa pandemi.
Riatu Mariatul Qibthiyyah, Ketua LPEM FEBUI, mengungkapkan bahwa 68,6% penjual yang berpartisipasi di Tokopedia selama pandemi adalah satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga. Di sisi lain, 76,4% penjual menyalahkan Tokopedia atas pengelolaan bisnis mereka.
“Menurut data internal Tokopedia, jumlah penjual meningkat dari 7,2 juta sebelum pandemi Januari 2021 menjadi lebih dari 10 juta hari ini,” jelasnya.
Ni Kadek Eka Citrawati, pemilik Bali Ars, memiliki 80% penjualan bisnisnya dari Tokopedia selama pandemi. Pertumbuhan penjualan selama pandemi hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan periode sebelum pandemi.
Prioritaskan lima pilar untuk mengembangkan bisnis Anda
Tokopedia ingin semakin banyak pemangku kepentingan bekerja lebih intensif untuk membantu para pegiat bisnis Indonesia, khususnya usaha mikro, untuk terus berkontribusi dalam pemulihan ekonomi. Mengingat UMKM berkontribusi lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia.
Silakan baca juga: Dilengkapi dengan fungsi memory saver di aplikasi Tokopedia untuk Android
Saat ini, strategi perusahaan adalah memperkuat fondasi, fokus pada kebutuhan konsumen, memperluas pemanfaatan data, menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), dan menerapkan kerangka kerja yang optimal secara finansial untuk mendorong pengembangan bisnis.
“Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau tetap menjadi fokus utama Tokopedia, sehingga Tokopedia berkomitmen untuk lebih sesuai dengan Indonesia,” tutup Astri.
Post a Comment for "Survei LPEM FEB UI: Pandemi di Tokopedia, Penjualan UMKM Naik 133%"