Tingkat keselamatan pengemudi dan penumpang, Gojek bekerja sama dengan polisis
KKeselamatan adalah yang terpenting di arena pengemudi Gojek di jalan. Kecelakaan di jalan harus menjadi perhatian bersama, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia. Ini karena 3% dari PDB dapat merusak negara.
Tak hanya itu, kecelakaan di jalan raya menjadi penyebab utama kematian kaum muda, hampir separuhnya adalah penduduk usia kerja. Hal ini tidak disadari oleh Gojek. Dengan jutaan mitra yang siap melayani ratusan juta pengguna, Gojek berada pada posisi strategis untuk berpartisipasi aktif mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.
Gojek dan Korps Transportasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) telah menandatangani kerjasama yang mencakup berbagai inisiatif untuk mengurangi kecelakaan di jalan, termasuk program pelatihan mengemudi yang aman dan pertolongan pertama (P3K) untuk mitra pengemudi Gojek di seluruh Indonesia. Kerjasama tersebut disetujui dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Corrantas Poly dan Gojek dalam rangka memperingati Hari Transportasi Bayangala.
Co-founder Gojek Kevin Aluwi mengatakan, “Kami bangga menjadi pemain pertama di industri layanan on-demand yang berkolaborasi dengan Korlantas Polri. Visi bersama antara Gojek dan Korlantas Polri adalah Mendukung kolaborasi ini dan memungkinkan kami untuk menciptakan yang tertinggi standar keamanan di industri layanan on-demand.”
Sejak 2015, Gojek mengusung tiga pilar keamanan di setiap lini layanan: pencegahan, perlindungan, dan pemrosesan cepat dan responsif. Kerjasama dengan Korlantas Polri fokus pada penguatan pilar pencegahan melalui pendidikan mitra. Korlantas Polri berkontribusi memberikan pembinaan dan pelatihan kepada mitra pengemudi dan mensosialisasikan SMART SIM (SIM).
Gojek mengadakan pelatihan keselamatan berkendara di seluruh kota besar di 17 negara bagian. Dalam pelaksanaan itu, tidak hanya Korlantas Polri, namun Rifat Driver Labs (RDL) turut berperan sebagai pemateri.
Selain edukasi, Gojek juga melakukan langkah-langkah untuk mencegah potensi pelanggaran keamanan melalui proses rekrutmen mitra, sosialisasi berkelanjutan Kode Etik Mitra, dan kemampuan penilaian interaktif.
Sebelum bergabung, calon mitra Gojek harus memenuhi persyaratan minimum kendaraan, termasuk SKCK. Setelah bergabung dengan perusahaan, Anda akan dididik tentang prosedur layanan yang aman dan sopan. Sementara itu, mitra dan pengguna dapat memberikan peringkat setiap hari dan mengisi komentar untuk membantu Gojek memantau perilaku berbahaya.
Kolaborasi antara Gojek dan Korlantas Polri juga memposisikan Gojek sebagai early adopter untuk sistem SIM SMART yang baru diluncurkan dua hari lalu. Kepala Polisi. Paul Refdi Andrim menjelaskan, SMART SIM dilengkapi dengan teknologi yang dapat merekam perilaku pengemudi di seluruh Indonesia.
“Melalui kerja sama ini, kami mendukung upaya pemerintah untuk menciptakan ruang berkendara yang aman. Kami berharap mitra pengemudi Gojek akan terus menjadi duta keselamatan jalan raya,” pungkas Refdi.
Post a Comment for "Tingkat keselamatan pengemudi dan penumpang, Gojek bekerja sama dengan polisis"