Tren kendaraan listrik, LG berencana membangun powertrain JV dan membangun pabrik baterai di Indonesia
LG malas memasarkan smartphone dan tidak lagi menjual produk baru di Indonesia. Sementara itu, tetangga dan pesaingnya Samsung semakin pintar di smartphone. Namun, elektronik utama Korea Selatan bertujuan untuk industri yang sedang booming.
Saat ini, industri otomotif sedang bergerak menuju transisi energi dengan mengembangkan kendaraan listrik sebagai transisi dari kendaraan minyak. Kemungkinan ini dibidik oleh LG Electronics dengan mengambil beberapa langkah strategis.
Selain itu, LG dikenal berpengalaman dalam mengembangkan komponen kendaraan listrik seperti pasokan Chevrolet Bolt EV dan Jaguar I-PACE.
Baca lagi: GrabCar Electric Gunakan Kendaraan Listrik Hyundai IONIQ di Indonesia
Perusahaan baru mendirikan LG Magnae-Powertrain

Pertama, LG bekerja sama dengan Magna International, sebuah perusahaan di Ontario, Kanada. Kedua perusahaan telah mengumumkan perusahaan patungan (JV) untuk memproduksi motor elektronik, inverter, dan pengisi daya di dalam kendaraan untuk memasok berbagai produsen mobil yang terkait dengan sistem kemudi listrik. Usaha patungan ini menggabungkan kekuatan Magna dalam sistem powertrain listrik dengan keahlian LG dalam pengembangan komponen e-motor dan inverter.
Dengan JV ini, LG dan Magna akan mendirikan perusahaan baru yang akan diperkenalkan sementara sebagai LG Magnae-Powertrain. JV akan memungkinkan kedua perusahaan untuk mengembangkan powertrain listrik dengan memanfaatkan teknologi yang ada, kemampuan teknis dan reputasi global mereka. Pasar untuk motor elektronik, inverter, dan sistem kemudi listrik diperkirakan akan tumbuh antara tahun ini dan 2030.
Menurut Presiden Magna Swamy Kotagiri, kemitraan ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk menjadi yang terdepan dalam elektrifikasi dan mendukung produsen mobil dengan portofolio kelas dunia. “Dengan bekerja sama, kami berharap dapat lebih efisien dan sinergis dengan peluncuran pasar yang lebih cepat,” kata Swami.
Kim Jin-yong, presiden Perusahaan Solusi Komponen Kendaraan Elektronik LG, mengatakan bahwa pabrikan harus bersifat destruktif untuk mempertahankan posisi kepemimpinan mereka dalam elektrifikasi. “Dengan perjanjian ini, LG memasuki tahap baru dalam bisnis suku cadang otomotif. Ini adalah peluang pengembangan dengan banyak potensi,” kata Dr. Kim Jin-young.
“Kami percaya bahwa kombinasi dari kekuatan dan pengalaman kami, dan sejarah Magna yang luar biasa, akan mengubah ruang powertrain EV lebih cepat dari yang kami bisa,” tambahnya. Kim.
Pengalaman LG ini mengurangi waktu yang dibutuhkan Magna untuk menjual dan memproduksi komponen listrik. Di sisi lain, kemampuan Magna untuk mengintegrasikan perangkat lunak dan sistem menambah nilai bagi JV ini.
Usaha patungan tersebut akan dihadiri oleh lebih dari 1.000 pekerja berbasis LG yang berbasis di Amerika Serikat, Korea Selatan dan China. Semua pengaturan terkait kesepakatan kedua perusahaan diharapkan selesai pada Juli 2021. Ini mencakup semua perjanjian yang berkaitan dengan pelaksanaan berbagai persyaratan dan pelaksanaan berbagai peraturan yang berlaku.
LG bangun pabrik baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia

Jumat (18/12) lalu, pemerintah Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan LG Energy Solutions, anak perusahaan LG Chem. The Korea Times melaporkan bahwa MoU tersebut mengenai rencana investasi perusahaan Korea di Indonesia, salah satunya adalah pengembangan baterai kendaraan listrik (EV).
LG Energy Solution mengatakan MoU tersebut merupakan kontrak investasi yang tidak mengikat. Namun, rincian nota ini tidak dijelaskan lebih lanjut. Selain LG, perusahaan Korea lainnya, POSCO, akan bergabung dengan pemimpin konsorsium LG Energy Solution dalam proyek investasi senilai puluhan triliun dolar ini.
sementara itu CNBC Indonesia LG Energy Solution sebelumnya dikabarkan telah membentuk konsorsium dengan empat BUMN: MINDID atau PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina, PT Persahan Restorasi Negara (PLN). Keempat BUMN ini tergabung dalam Indonesia Battery Holding (IBH).
Proyek pabrik baterai dengan jangka waktu proyek 5 tahun diperkirakan sekitar 10 triliun won atau 130 triliun rupiah. LG International juga akan berpartisipasi dalam proyek ini. Investasi dua anak perusahaan LG Group dalam proyek ini diperkirakan senilai 2 triliun won atau Rp 26 triliun.
Proyek ini akan membangun serangkaian fasilitas bersama untuk memproses penambangan nikel, peleburan, pemurnian, proses prekursor (senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia yang menghasilkan senyawa lain), bahan elektroda positif, dan produksi sel. ..
Fasilitas pertambangan, peleburan dan pemurnian kemungkinan akan dibangun di Maluku Utara, dan fasilitas produksi akan didirikan di Jawa Barat. LG Energy Solutions bertanggung jawab penuh atas pembuatan sel baterai.
Post a Comment for "Tren kendaraan listrik, LG berencana membangun powertrain JV dan membangun pabrik baterai di Indonesia"