XL Axiata bertransformasi menjadi perusahaan digital yang berfokus pada tiga kategori
Manajemen PT XL Axiata Tbk menegaskan komitmennya untuk menjadi perusahaan digital (lebih fokus)Perusahaan yang berfokus pada digital). Demikian disampaikan Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) XL Axiata di Jakarta, Jumat (31/3). Oleh karena itu, pada tahun 2021, operator akan meningkatkan pengembangan jaringan data yang lebih kuat dan segmentasi pasar yang terfokus untuk menjadi penyedia layanan data pilihan bagi konsumen.
Dian mengatakan pihaknya meyakini pertumbuhan ke depan hanya akan datang dari bisnis data dan layanan digital, berdasarkan analisis dari berbagai data dan informasi yang tersedia. “Oleh karena itu, membangun kapabilitas bisnis data menjadi kunci agar XL Axiata dapat tumbuh lebih baik di masa mendatang,” ujarnya.
Dian menambahkan, trafik layanan data terus tumbuh signifikan selama lima tahun terakhir. Peningkatan penggunaan layanan data ini tidak terlepas dari ketersediaan perangkat smartphone (smartphone) Memiliki harga yang lebih terjangkau untuk masyarakat umum dan berbagai paket layanan data yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Lalu lintas data diproyeksikan akan terus tumbuh, didorong oleh pemanfaatan layanan Internet berkecepatan tinggi 4G LTE yang lebih cepat dari perkiraan.
Di level operasional, XL Axiata akan terus menerapkan strategi 3R Sebagai (Perbaiki, Bangkit, Temukan Kembali) Kami akan meletakkan fondasi bisnis kami dengan meningkatkan pelaksanaan transformasi di tahun 2021. Selain itu, manajemen XL Axiata sebagai perusahaan digital akan mengambil langkah menyelaraskan rencana digitalisasi dengan penyederhanaan bisnis.
Proses menjadi perusahaan digital dilakukan oleh XL dalam tiga kategori.Pertama, dalam kategori Pelanggan sentralitasMenyederhanakan semua produk layanan yang sebelumnya sangat kompleks, menjadi lebih sederhana dan mudah Personalisasi Sesuai dengan kebutuhan setiap pelanggan.
Saat ini, mereka menghadirkan ekosistem digital di semua platform dengan nama “myXL”. Melalui seluruh platform digital myXL, yang terdiri dari media sosial, aplikasi mobile, layanan pelanggan digital (e-care), website dan forum, pelanggan berkomunikasi dengan XL Axiata untuk produk layanan, penanganan keluhan dan informasi perusahaan.
Masih terkait Pelanggan sentralitas, Di samping Pemasaran digital Dan Analisis digitalXL Axiata juga telah mengoptimalkan kemampuan analisis data pelanggannya untuk digunakan lebih lanjut dalam menyediakan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan digital saat ini. Paket layanannya adalah YouTube Tanpa Kuota.
Kedua, dalam kategori Proses bisnisTransformasikan proses bisnis yang kompleks menjadi eksekusi dan operasi yang lebih efisien. Ketiga, pada sisi infrastruktur, perusahaan fokus pada penyediaan infrastruktur layanan digital yang didukung oleh gaya kerja digital dan budaya gaya kerja (pada sisi infrastruktur).Budaya digital).. XL Axiata berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur yang berkualitas dan dapat mendukung terselenggaranya layanan data digital sesuai harapan pelanggan.
Untuk menjelma menjadi perusahaan digital ini, XL Axiata menganggarkan belanja modal sekitar Rp7 triliun. Alokasi penyertaan modal tersebut sejalan dengan fokus XL Axiata di tahun 2021. Hal ini untuk memperluas jaringan 4G dan meningkatkan kualitas jaringan 3G khususnya di luar Pulau Jawa. Oleh karena itu, pada 2021, sekitar 17.000 BTS 4G dan sekitar 16.000 BTS U900 (3G) akan dibangun di berbagai wilayah. Saat ini, cakupan layanan 2G XL mencakup 93% populasi, 91% 3G, dan 53% 4G. Dengan dibangunnya 16.000 BTS U900 tahun ini, area layanan 3G XL akan diperluas enam kali lipat, terutama di luar Jawa, sehingga meningkatkan kualitas layanan.
Jangan membagi dividen
Rapat Umum Pemegang Saham Biasa (RUPST) 2021 PT XL Axiata Tbk (“Perseroan”) menyetujui alokasi penggunaan laba tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebagai cadangan umum. Undang-undang nomor 40 tahun 2007 mencapai Rp 100 juta, selebihnya dibukukan sebagai cadangan untuk mendukung pengembangan bisnis perusahaan.
Presiden Komisaris XL Axiata, Ph.D. Muhammad Chative Basri berkata: Oleh karena itu, kami meminta pengertian dari para pemegang saham kami. “
Sementara itu, Direktur XL Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin mengatakan pendapatan perseroan meningkat dari layanan inti pada semester II 2016 (Bisnis inti). Namun, pendapatan dari tahun ke tahun menurun karena XL fokus pada akuisisi data dan mengurangi sumber pendapatan dari menara.
Data mengungkapkan, pendapatan XL Axiata meningkat dari 35% di 2015 menjadi 53% dari total pendapatan inti di 2016. Demikian pula, ARPU (Average Revenue Per User) sedikit meningkat sejak tahun 2015. Pada 2016, akan dari Rp34.000 menjadi Rp35.000.
Menurut Adlan, peningkatan ARPU tidak terlepas dari peningkatan penetrasi smartphone melalui jaringan XL dari 42% menjadi 63% pada 2016. Sementara itu, jumlah pengguna juga meningkat dari 41,9 juta di tahun 2015 menjadi 46,5 juta.
Angka ini cukup berbeda dengan operator Telkomsel saat ini yang memiliki 173,92 juta pelanggan pada tahun 2016 dan ARPU sebesar Rp45.000. Bahkan jika dibandingkan dengan pesaing terdekatnya, Indosat, masih jauh. Hingga akhir tahun 2016, Indosat memiliki 85,7 juta pelanggan seluler.
Post a Comment for "XL Axiata bertransformasi menjadi perusahaan digital yang berfokus pada tiga kategori"