Jentik Layanan Ekosistem Keuangan Digital Terintegrasi
HmmKeamanannya mirip dengan platform berbagi foto Flickr yang cukup populer, tetapi bukan pesaing. Flick adalah platform transaksi digital untuk toko online, restoran, toko kelontong, worteg, dan lainnya. Layanan tersebut tetap eksis di masa pandemi, dengan tujuan memfasilitasi digitalisasi dan adaptasi new normal.
Dalam upaya mitigasi infeksi Covid-19 dengan menggunakan teknologi New Normal, Flick, startup di bawah payung PT Kreigan Sentral Teknologi, memperkenalkan sejumlah layanan. Seperti banyak perusahaan teknologi, model bisnis Flick menyasar UMKM (Usaha Kecil Menengah).
Flick ingin mendigitalkan toko kelontong, warung Walteg, restoran dengan sistem makan tanpa kontak melalui kode QR, dan bisnis toko online Instagram berbasis tautan terintegrasi.
Baca juga: Youtap Berikan Solusi Kepada Pelaku Usaha Melalui Riset Berkelanjutan
Berbagai layanan film rayanan
Flick memiliki ekosistem keuangan digital yang terintegrasi melalui aplikasi andalannya, FlickSilvi, FlickSilvi+, dan FlickMerchant. Baik FlickSilvi dan FlickSilvi + untuk mitra menampilkan teknologi kasir pintar seluler untuk kenyamanan mitra mereka. Sementara FlickSilvi dirancang untuk digitalisasi dan cashless UMKM seperti toko kelontong dan worteg, FlickSilvi + menargetkan pasar restoran dan kedai kopi untuk memproses pesanan pelanggan di dalam toko.
Dengan sistem tabel QR yang praktis, pelanggan yang mengunjungi restoran afiliasi cukup memindai kode QR di layar menu digital smartphone mereka, memilih hidangan, dan tidak perlu memanggil pelayan atau beranjak dari kursinya. FlickSilvi+ mengambil pesanan, memindahkannya ke dapur dengan sistem manajemen peran, dan memproses pesanan hingga sampai di meja pelanggan. Sistem terintegrasi juga memungkinkan pelanggan untuk menggunakan fitur FlickPay untuk membayar pesanan mereka.
Menurut CEO Flick Thalla Hirasazari, manfaat yang diberikan FlickSilvi dan FlickSilvi+ kepada mitranya adalah kemudahan pencatatan transaksi penjualan, sistem peringatan persediaan bahan baku, dan data analisis penjualan untuk mencegah pemborosan makanan di industri makanan. Selain itu, FlickSilvi dan FlickSilvi+ memiliki data yang dapat diserap hingga ke alamat pelanggan, seperti data penjualan harian dan kelompok umur, serta dapat digunakan untuk analisis data penjualan yang efektif dan terukur.
Flick Merchant Bertujuan untuk Olshop di Instagram
Disebut social commerce karena banyak pengguna Instagram yang menggunakan media sosial ini sebagai tempat untuk memasarkan produknya. Tren peningkatan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, peningkatan jumlah pengguna Instagram, dan tren periklanan melalui platform social commerce akan dimanfaatkan Flick untuk menjangkau pengguna Instagram.
Di masa lalu, toko online Instagram cenderung menempatkan tautan saluran pesanan yang terhubung ke aplikasi pihak ketiga seperti WhatsApp, serta tautan e-commerce untuk produk mereka. Flick kemudian menyederhanakan proses penjualan di satu tempat. Artinya, FlickMerchant terintegrasi dengan Instagram.
“Sebagian besar penjual memberikan tautan penjualan ke profil Instagram mereka. Ketika calon pembeli mengklik tautan tersebut, calon pembeli akan beralih ke saluran platform lain, seperti WhatsApp atau Marketplace. FlickMerchant semakin memudahkan penjual untuk memberikan informasi tentang produk mereka. langsung di Instagram,” ujar Rizha Teuku, CPO Flick.
Ia menambahkan, penjual cukup mendaftarkan toko, mengunggah foto barang di aplikasi FlickMerchant, menyalin tautan, dan menempelkan URL ke biolink Instagram. Pembeli dapat merasakan pengalaman belanja online layaknya toko Instagram, termasuk pemilihan kurir, pelacakan, dan transaksi pembelian. Pembeli dapat memanfaatkan semua fitur berguna ini dalam satu aplikasi Flick.
Flick saat ini berafiliasi dengan kurir SiC epat. Speedy dan AnterAja sedang mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan Grab sebagai opsi pengiriman alternatif.
Post a Comment for "Jentik Layanan Ekosistem Keuangan Digital Terintegrasi"