Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

10 Pelajar Indonesia yang belajar ke Shenzhen dan pandai mengatur jaringan 5G

TaTidak bisa dipungkiri hampir setiap negara sedang mempersiapkan era teknologi telekomunikasi generasi kelima. Indonesia salah satunya. Namun sayangnya, meski jumlah penduduk Indonesia banyak, belum ada perangkat untuk belajar 5G.

Hal itu diungkapkan Achmad Muammar Afinas, mahasiswa teknik Universitas Gadjah Mada. Menurutnya, pelajaran tentang cara mengkonfigurasi jaringan komunikasi 5G sangat berharga.

“Indonesia sedang menuju ke arah itu. Kami belajar tentang teknologi komunikasi di kampus, tetapi kami tidak memiliki alat teknis. Peralatan 5G dikatakan sangat mahal dan tidak dapat dipraktikkan di kampus mana pun. Saya.

Wilson Rustiandy mengatakan hal yang sama. Mahasiswa Institut Teknologi Bandung ini mengatakan, pelajaran konfigurasi 5G akan sangat membantunya yang sedang bergelut dengan ilmu komunikasi di kampus. Selain itu, Indonesia dikabarkan akan pindah ke 5G pada 2023.

Baca juga: Huawei Kirim 10 Mahasiswa Indonesia ke China untuk Belajar Budaya dan Teknologi

Huawei 5G
Mahasiswa Seeds for the Future 2021 akan belajar TIK di kampus Huawei di Shenzhen, China.

Wilson dan Affinus adalah dua dari sepuluh siswa beruntung yang dididik di kampus dan laboratorium Huawei di Shenzhen. Di lokasi itu, mereka diajari cara mengkonfigurasi 5G dan diperkenalkan dengan teknologi IoT dan ilmu telekomunikasi lainnya. Anda bisa mendapatkan kualifikasi bahkan jika Anda menerima bimbingan, sehingga Anda dapat menggunakannya untuk mempersiapkan pekerjaan setelah lulus dari universitas.

Ke-10 mahasiswa peserta Seeds for the Future adalah Samuel Christian Coe, Wilson Rustiandy dan ITB, Christian Andrew Tantono dan Gusti Ngurah Satria Aryawan (dari ITS), Espinal Adrinaldi (University of Telkom), dan Achmad Mu’ammar Afinas (dari Telkom University). ). UGM), Mochamad Zairy Fajar Ibrahim dan Achmad. Fathur Rizki dari Universitas Indonesia, Sachi Hongo dan Vega Savera Yuana dari Universitas Padjajaran.

Saat berada di Shenzhen, mereka tidak menyadari bahwa mereka telah berada di China selama hampir dua minggu. Ini adalah tujuan kedua saya setelah menghabiskan seminggu di Beijing. Mereka sangat terkesan dengan ilmu yang mereka pelajari, seperti belajar budaya dan bahasa China, belajar bahasa China, menulis kaligrafi China, dan mengunjungi beberapa tempat terindah di negeri ini, saya akui.

“Yang paling menarik, selain konfigurasi 5G, Anda juga bisa bertemu dengan mahasiswa lain dari berbagai negara. Tahun ini kami berteman dengan anak-anak muda dari Nigeria dan Azerbaijan,” ujar sekelompok mahasiswa Indonesia. kata.

Baca juga: KBRI: Benih calon mahasiswa terus bertransformasi secara digital di Indonesia

Benih Huawei Masa Depan 2021
10 Mahasiswa Indonesia Hadiri Wisuda Seeds for the Future 2021 di Shenzhen, China

Vega, Affinus, Wilson dan tujuh siswa lainnya dididik dalam program yang disebut “Benih untuk Masa Depan 2021” yang dibuat oleh Huawei.

Diselenggarakan selama tujuh tahun, program ini merupakan komitmen Huawei untuk memfasilitasi transfer pengetahuan dan meningkatkan pemahaman dan minat talenta muda Indonesia yang berpotensi di industri ICT.

Program ini telah diterima dengan baik di 125 negara pada akhir tahun 2021 dan telah beroperasi sejak tahun 2013 di Indonesia, dengan lebih dari 100 siswa dari Indonesia berpartisipasi dalam program ini.

Post a Comment for "10 Pelajar Indonesia yang belajar ke Shenzhen dan pandai mengatur jaringan 5G"