Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

91 juta data pelanggan bocor, asosiasi e-commerce: korban Tokopedia

DAkhir pekan lalu (7 April), netizen Indonesia kembali dihebohkan dengan kabar soal keamanan data. Grup keamanan siber Facebook yang memiliki setidaknya 15.000 anggota memiliki pengguna yang membagikan tautan untuk mengunduh 91 juta data pengguna Tokopedia secara gratis.

Tautan ini merujuk pada akun bernama @Cellibis di Raidsforum yang sebenarnya membagikan data pada Jumat (7 Maret 2021). Akun Anda akan dibagikan hampir gratis di forum. Saya dulu membeli dan mendapatkan data di web gelap seharga $ 5.000. Tindakan ini disebut-sebut sebagai kelanjutan dari pembobolan data yang menimpa akun pengguna Tokopedia pada Mei 2021.

Baca juga: Data Tokopedia diretas dan dijual di dark web oleh 91 juta pengguna

tanggapan iDEA

Menanggapi kabar tersebut, Ignatius Untung, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA), mengaku prihatin dengan apa yang terjadi pada Tokopedia dan penggunanya. Namun, dia menegaskan posisi Tokopedia dalam masalah ini juga menjadi korban.

“Menurut saya, Tokopedia adalah korban dari tindakan berikut: peretas ini. Jadi jelas ini bukan salah Tokopedia. Karena bisnis online merupakan bisnis yang terpercaya, hal seperti itu pasti sudah diimpikan oleh semua pelaku bisnis online sejak awal.”

Ia menambahkan, IDEA selalu berkomunikasi dengan para pelaku e-commerce. Termasuk kasus dimana terjadi masalah hacking data pengguna, seperti yang terjadi di Tokopedia. “Sebagai asosiasi, penting untuk mendapatkan informasi yang relevan dari anggota yang terkena dampak masalah ini,” tambah Ignatius.

Mengingat Tokopedia juga menjadi korban dari kejadian ini, Ignatius ingin media bisa memberitakannya secara berimbang dan adil. “Kami yakin Tokopedia dapat mengatasi hal ini, dan kami akan membantu Tokopedia mencegah hal ini terjadi lagi, tidak hanya untuk Tokopedia, tetapi juga untuk pemain e-commerce lainnya,” imbuhnya.Inovasi Tokopedia

Tokopedia menegaskan bahwa itu bukan pencurian data baru

Menanggapi kabar tersebut, Nuraini Razak, Vice President Corporate Communications Tokopedia, mengatakan ini bukan upaya pencurian data baru. Informasi kata sandi pengguna Tokopedia dilindungi dengan aman oleh enkripsi.

“Tokopedia juga mengaku sadar telah mengunggah secara ilegal informasi tentang akses data pelanggan yang dicuri pihak ketiga ke media sosial dan forum internet. Sekali lagi, itu bukan pencurian data baru. Coba lihat,” kata Nuraini.

Lebih lanjut Nuraini mengatakan pihaknya telah melaporkan tindakan tersebut kepada pihak berwajib.

Sementara itu, pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan Tokopedia harus bertanggung jawab. Hal ini dikarenakan data pengguna yang mereka kelola bocor dan tentunya banyak pihak yang memanfaatkannya untuk kejahatan. “Ini bukti Tokopedia benar-benar diretas,” pungkasnya.

Post a Comment for "91 juta data pelanggan bocor, asosiasi e-commerce: korban Tokopedia"