Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa yang menarik dari jargon "Live More, Bank Less" dari DBS Indonesia?

Seperti halnya teknologi, hampir tidak mungkin untuk terlibat dalam dunia perbankan dalam kehidupan kita saat ini. Masalahnya, tidak semua orang menyukai layanan perbankan yang sangat kompleks. Anggapan ini rupanya dipatahkan oleh Bank DBS Indonesia.

Bank DBS Indonesia menggunakan istilah “Live More, Bank Less” untuk menuntut penyediaan layanan perbankan yang nyaman sehingga nasabah dapat menikmati kehidupan yang lebih bermakna. Gayung bersambut, nasabah perbankan konsumer bank ini meningkat 17% sepanjang 2021.

Angka 17% tersebut berasal dari pertumbuhan yang berbeda di berbagai sektor. Misalnya, total dana investasi wealth management meningkat 14,30% year-on-year, dana pihak ketiga (DPF) meningkat 135% year-on-year, dan realisasi KTA tanpa agunan dibandingkan tahun 2015. Realisasi KPR (KPR) untuk produk pinjaman rumah DBS meningkat 200% year-on-year.

Peningkatan ini mengantarkan DBS Bank Indonesia meraih penghargaan Bank Terbaik kategori layanan perbankan ritel pada Indonesia Banking Awards 2021. Sebelum Rabu (13 September 2021).

Untuk menyempurnakan jargon yang diiklankan, Bank DBS Indonesia juga berencana menawarkan banyak produk berbasis digital kepada nasabah dan calon nasabah. Salah satunya, DBS, juga meluncurkan aplikasi perbankan digital pada akhir Agustus tahun lalu yang memungkinkan transaksi perbankan dilakukan melalui mobile.

Dengan biometrik dan kecerdasan buatan (artificial intelligence), pengguna dapat membuka rekening di DBS tanpa harus ke kantor pusat atau cabang, tanpa harus menandatangani sebagai tanda verifikasi. Siapapun dapat segera membuka rekening dengan mengirimkan e-KTP dan foto sidik jarinya.

“Aplikasi kami berbeda dengan m-banking lainnya. Ini seperti bank di smartphone Anda, ini bank digital seukuran telapak tangan dengan banyak cabang. Orang langsung ke bank. Tidak ada lagi yang pergi dan berinteraksi,” kata Wawan Salum, direktur grup consumer banking DBS, beberapa waktu lalu saat aplikasi tersebut dirilis.

Bank DBS
Aplikasi m-banking Digibank disediakan oleh DBS

DBS mengklaim tidak hanya memberikan fasilitas berbasis digital kepada pelanggannya, tetapi juga mengubah organisasi perusahaan menjadi orientasi digital. Hal ini persis seperti yang dikatakan Leonardo Koesmanto, Head of Digital Banking DBS pada kesempatan yang sama.

“Tentunya sebelum kami meluncurkan kemampuan digital, pertama-tama kami perlu mengubah lingkungan internal. Kami menerbitkan produk yang digital-centric, dan akan ada banyak produk berbasis digital di masa depan, jadi 22.000 orang. Itu telah mengubah karyawannya. berorientasi digital,” pungkasnya.

Post a Comment for "Apa yang menarik dari jargon "Live More, Bank Less" dari DBS Indonesia?"