Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jaringan Palapa Ring Barat, Ini Keadaan Setelah Gejolak

ahAkses jaringan internet yang adil kini menjadi penting. Tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di wilayah kepulauan lain di Indonesia, termasuk Kepulauan Anambas. Proyek Palapa Ring Barat memungkinkan masyarakat di perbatasan Indonesia untuk menikmati koneksi yang kurang cepat.

Saat ini, layanan telekomunikasi di wilayah Singkawang-Natuna-Anambas berhasil dilanjutkan kembali. Sebelumnya, terjadi gejolak tepat dua hingga tiga hari di awal Februari yang tentu saja mengganggu arus aktivitas penduduk pulau. Menyebabkan masalah komunikasi di wilayah Anambas dan Natuna.

Hal ini disebabkan terputusnya jaringan kabel fiber optic (FO) yang menyebabkan terganggunya jalur Batam-Talenpa yang menghubungkan Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Kepulauan Natuna. Kabel FO West Paraparing rusak setelah kegagalan pertama dari proyek pengeboran pihak ketiga.

Baca juga: Huawei & Telkomsel Tawarkan Solusi Jaringan Perdana untuk Pencakar Langit

Terganggunya jaringan lingkar Palapa Barat karena faktor eksternal

Cincin Palapa Pinggang

Dalam jumpa pers virtual, Kamis (11/2), Syarif Lumintarjo, Direktur PT Palapa Ring Barat menegaskan, ini merupakan kali pertama jaringan Palapa Ring Barat terputus dan akses komunikasi terputus. Itu yang terjadi sebelumnya, tetapi tidak berdampak besar.

Sejak itu, kabel optik yang terputus telah diproses secara langsung dalam proses pemulihan intensif. “Kami juga menghimbau kepada berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam pemanfaatan Infrastruktur Paraparing Barat untuk memperhatikan kegiatan di sekitar infrastruktur tersebut, karena kesalahan sekecil apa pun dapat berdampak signifikan bagi masyarakat,” jelas Syarif.

Japrisal, Kabid Komunikasi, Informasi, dan Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas, juga menelusuri perkembangan gangguan akses telekomunikasi yang terjadi. Timnya bersama PalaPaling Barat terus memantau pemulihan akses komunikasi yang terus berlanjut setelah terjadi masalah.

Merebaknya insiden ini memungkinkan pihaknya untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan agar hal yang sama tidak terjadi lagi di masa depan. Isu-isu tersebut mempengaruhi hampir setiap aspek masyarakat, terutama proses pembelajaran online dan jual beli online.

Membawa keadilan jaringan ke wilayah terjauh di Indonesia

Cincin Palapa Pinggang

Proyek Palapa Ring Barat sendiri sudah berlangsung sejak tahun 2021. Kehadirannya menerapkan standar jaringan sesuai dengan praktik industri dan menyediakan akses jaringan 4G ke area pengemasan barat. Meski memiliki jaringan dua arah dan bermain backup, kebingungan antara Anambas dan Natuna tak terhindarkan.

Hal ini dikarenakan jaringan FO Palapa Ring Barat tidak didesain untuk menangani pemotongan FO ganda. Namun, jaringan backbone berbasis serat optik yang menghubungkan berbagai kota dan prefektur seperti Dumai, Bengkalis, Siak, Tebintingi, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Balai (Batam), Tarempa, Bengkalis, Singkawang, Quaratunkar, dan Dyke kini telah selesai dibangun. perbuatan. Lingga. ..

Jaringan backbone dirancang untuk memiliki kapasitas 100 Gbps, dan lokasi NOC (Network Operations Center) dibangun di masing-masing area di atas. Negara bagian Riau, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat juga akan dicakup oleh proyek ini, dengan total panjang kabel FO sekitar 2.000 kilometer.

Melalui ketersediaan infrastruktur komunikasi yang berkapasitas besar dan terintegrasi, diharapkan Paraparing Barat dapat menjamin kualitas komunikasi yang aman dan murah. Mendukung pemerataan pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi, khususnya di Wilayah 3T (Tertinggal, Utama dan Terluar) Indonesia.

Post a Comment for "Jaringan Palapa Ring Barat, Ini Keadaan Setelah Gejolak"