JD.ID membuat toko virtual di ruang kerja Anda dan belanja hanya memindai kode batang
sayaMenjamurnya coworking space di kota-kota besar sepertinya menjadi peluang bisnis lain bagi JD.ID. Melalui layanan pasar virtual JD.ID, sebuah perusahaan e-commerce China bekerja sama dengan vOffice untuk proyek percontohan layanan toko virtual di ruang kerja.
Idenya adalah untuk memudahkan karyawan dan startup di ruang kerja untuk membeli kebutuhan sehari-hari, mulai dari minuman, makanan ringan hingga alat tulis kantor (ATK).
Menurut Andrew Yu, Head of Marketing and Business Development JD.ID, konsep pasar virtual JD.ID menggunakan teknologi kode QR praktis sekaligus mengedepankan konsep belanja tanpa batas dan tanpa uang tunai.
Kerjasama dengan penyedia jaringan ruang kerja Inilah segmen selanjutnya yang dibidik JD.ID setelah sebelumnya memberikan layanan serupa di sektor transportasi. Tepatnya, JD.ID Virtual Market tersedia di 13 stasiun commuter line.
“Pada tahap awal ini, kami bekerja sama dengan salah satu penyedia kami. ruang kerja, Singkatnya, kami menggabungkan vOffice dengan konsep dengan menawarkan beberapa produk untuk memenuhi kebutuhan kantor. Ritel tanpa batas. Kami akan terus mempertimbangkan untuk berkolaborasi dengan coworking space lainnya,” ujar Andrew saat ditemui Gizmologi.ID di vOffice Centennial Tower di Jakarta (24 Juli 2021).
Coba Layanan JD.ID Virtual Market Service
Ruang kantor vOffice di Centennial Tower di Jakarta memiliki papan spanduk yang memajang beragam produk dan harga. Tampilannya didesain seperti rak mini market, menampilkan harga atau diskon apa saja. Bedanya ini adalah pasar virtual JD.id, tidak ada merchandise fisik dan bisa langsung didapatkan.
Jika konsumen ingin membeli, ada cara mengaktifkan fitur pemindaian kode QR di aplikasi JD.ID. Kemudian pindai kode batang di papan pasar virtual. Kemudian Anda dapat memilih beberapa menu di aplikasi.
Dari pengalaman saya ketika mencobanya, ada beberapa katalog produk yang muncul di board yang tidak ada di menu aplikasi. Dapat dikatakan bahwa yang ditampilkan hanyalah sebuah pajangan. Itu tidak memberikan informasi yang akurat tentang produk yang tersedia. Pilihan produk yang tersedia juga sangat terbatas. Mungkin karena masih dalam tahap percobaan.
Namun, pasar virtual JD.ID tidak secepat minimarket, yang dibayar segera setelah Anda menerima item dan dapat dibuka dan dikonsumsi. Konsep pasar virtual ini memproses semua barang yang dibeli dan mengirimkannya ke alamat yang diinginkan, seperti halnya belanja online. Dengan kata lain, konsumen harus sabar menunggu barang sampai di tempat tujuan.
JD.ID menyatakan telah menerapkan service level agreement (SLA) dalam layanan JD.ID Virtual Market. Untuk pembeli di Jakarta dan sekitarnya, barang akan sampai paling lambat 1×24 jam setelah pembayaran. Kami menerima metode pembayaran dari transfer bank, kartu kredit hingga GoPay.
Selain itu, dengan berkembangnya layanan pasar virtual JD.ID di vOffice, akan disiapkan fasilitas titik penjemputan yang memudahkan konsumen berbelanja. Konsumen tidak lagi harus menunggu satu jam atau 24 jam untuk melakukan pemesanan, tetapi setelah memindai produk dan melakukan pembayaran, mereka dapat langsung menuju ke booth yang terletak di vOffice. Konsepnya mirip dengan mesin penjual otomatis.
“Ke depan, pengembangan pasar virtual JD.ID akan menyasar area perkantoran, pusat perbelanjaan (mall), dan beberapa area publik yang menjadi bagian dari misi kami untuk memajukan industri ritel Indonesia. Saya akan melakukannya,” tutup Andrew.
Post a Comment for "JD.ID membuat toko virtual di ruang kerja Anda dan belanja hanya memindai kode batang"