Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kompetisi Robot Madrasah menuntut siswa memberikan solusi mitigasi bencana

sayaAdrasas diketahui lebih tertarik pada pelajaran agama. Namun yang jelas, lembaga yang disponsori Kementerian Agama ini juga memberikan perhatian khusus pada pendidikan berbasis teknologi seperti robotika. Peserta juga membludak pada Lomba Robotika Madrasah baru-baru ini.

Kompetisi robot madrasah ini merupakan yang keempat kalinya sejak pertama kali diadakan pada tahun 2015. Diselenggarakan di Depot Town Square di Depot pada 3-4 November 2021, kompetisi ini akan mempertandingkan lima kategori di tiga level.

Tahun ini, 182 tim yang masing-masing terdiri dari dua siswa telah terdaftar sebagai pemain terbaik. Namun, hanya 100 tim yang berhasil lolos dari persyaratan seleksi yang ditetapkan panitia. Tim yang lolos kualifikasi adalah tim yang mengikuti Kompetisi Robotika Madrasah 2021, memperebutkan sertifikat, medali, dan uang pembinaan dengan total total Rp270 juta.

Lomba ini bertujuan untuk mengasah keterampilan siswa madrasah tingkat MI, MT dan MA dalam bidang robotika dan otomasi. Para peserta saling bersaing untuk perakitan dan pemrograman robot. Lomba dibagi menjadi tiga kelompok umur yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MT) dan Madrasah Aliyah (MA).

Kompetisi Robotika Madrasah 2021 bertemakan “Robot Rescue: Robot Mitigasi Bencana” dengan latar negara. Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap bencana seperti banjir, kebakaran, gempa bumi dan tsunami.Nah, siswa madrasah itu Pemanfaatan teknologi robot diharapkan dapat berkontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan bencana tersebut.

Ada dua kategori utama yang dilombakan. Yang pertama adalah desain mesin otomatisasi bencana. Kategori ini dibagi menjadi tiga tingkatan: MI, MT, dan MA. Pada kategori ini, siswa diminta untuk membuat prototipe atau karya robot yang memenuhi unsur robotika dan otomatisasi.

Kategori kedua adalah Rescue Robot Mobile. Ini dibagi menjadi dua level, MT dan MA saja. Pada kategori yang hanya terbuka untuk siswa MT dan MA ini, siswa diminta untuk membuat mobil robot dengan fitur khusus di bidang penyelamatan.
Silakan baca juga: Robot kolaboratif membidik produsen mobil Indonesia

Lomba Robotika Madrasah
Siswa peserta Lomba Robot Madrasah (Foto: Bambang / Gizmologi)

Dalam sambutan pembukaannya, Kamaruddin Amin, Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama, mengatakan pendidikan madrasah harus mampu menjawab tantangan Revolusi Industri Generasi Keempat (4.0). kecerdasan buatan.

“Madrasah bertanggung jawab tidak hanya pendidikan agama dan moral, tetapi juga teknologi. Madrasah ini harus merespon secara khusus perkembangan zaman, termasuk ikut serta dalam robotika berbasis kecerdasan buatan. Tidak,” kata Kamaldin Amin.

Ia menambahkan, Kemenag memiliki visi yang sangat kuat untuk pengembangan ilmu robotik ini. Saat ini, semua aspek kehidupan, seperti penyusupan ke jalan tol, bandara, mal, bank, dan tempat lain, tidak dapat dipisahkan dari kecerdasan buatan.

Saat ini bidang robotika menjadi salah satu prioritas Direktorat Kurikulum Kelembagaan dan Sarana Kesiswaan (KKSK) Kementerian Agama di Madrasah, Indonesia.

Kompetisi robot juga diadakan sebagai inisiatif siswa Madrasah untuk mewujudkan diri dan mengembangkan pengetahuan yang lebih kreatif. Robotika juga dipercaya dapat merangsang kreativitas dan memecahkan masalah dengan solusi berbasis komputer.

Post a Comment for "Kompetisi Robot Madrasah menuntut siswa memberikan solusi mitigasi bencana"