Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Percepat migrasi pengguna dengan ponsel 4G LTE murah

Upaya pemerintah mempercepat proses migrasi pengguna jaringan 2G ke 4G LTE masih panjang. Masalah terbesar yang kita hadapi adalah Indonesia masih memiliki banyak pengguna 2G. Pasar layanan 2G diperkirakan akan berpindah ke 3G atau 4G dalam waktu hingga 5 tahun. Agar proses migrasi lebih lancar, Anda harus bisa menggunakan ponsel 4G LTE yang lebih murah.

Menurut Nonot Harsono, instruktur PENS dan pemerhati telekomunikasi di Mastel Institute. Masyarakat tentu didorong untuk menggunakan teknologi 4G LTE terbaru, sehingga pemerintah dan pelaku bisnis harus berupaya menciptakan kebutuhan masyarakat untuk menggunakan 4G.

Nonot menilai 4G LTE sebagai penetrasi rendah karena dua alasan. Pertama, pasokan layanan 4G masih rendah, sehingga penetrasi masih rendah baik dalam jangkauan dan kepemilikan ponsel 4G kepada pengguna. Kemauan untuk membeli Atau, daya beli sebagian besar masyarakat masih kurang. Kedua, kebutuhan masyarakat akan layanan 4G masih belum meningkat.

Menurutnya, nilai tambah yang diberikan 4G kepada pengguna lebih spesifik adalah peningkatan kenyamanan dan kepuasan pengalaman pengguna (UX) dibandingkan dengan 3G, atau yang biasa dikenal dengan “kenyamanan dan kepuasan”.

“Kebanyakan orang Indonesia mungkin belum membutuhkan 4G LTE. Yang penting bisa berkomunikasi secara verbal. Belum lagi sebagian masyarakat yang jahil dan ragu mencoba hal baru.” Pria yang dua kali menjabat sebagai komisaris Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia di kata talk show Telko Chat di Jakarta (14 September 2021).

Anda benar-benar membutuhkan perangkat 4G yang terjangkau agar rencana migrasi Anda berjalan lancar. Idealnya, kisaran harga ponsel 4G sekitar US$250. Rata-rata daya beli pengguna 2G sebagian besar berada di kalangan menengah ke bawah, karena mereka hanya bisa membeli ponsel seharga US$125.

Bukan tidak mungkin untuk mewujudkan ponsel 4G LTE murah di Indonesia. Saat ini, beberapa vendor dan produsen ponsel mulai memproduksi ponsel 4G LTE murah di kisaran harga Rp500.000. Ketika ponsel 4G menjadi sangat terjangkau, Anda bisa mengatasi kecenderungan pengguna 2G yang ragu untuk pindah ke 4G karena mahal.

Hal ini menegaskan bahwa Hartadi Novianto, Head of Device Sourcing and Management Smartfren Telecom, terus mengumumkan ponsel murah 4G LTE untuk pihaknya. “Dalam waktu dekat, kami akan meluncurkan ponsel berfitur 4G LTE dengan harga kurang dari 500.000. Selain fitur dasar untuk menelepon dan SMS, kami sudah dapat menggunakannya dengan lancar untuk menonton internet dan streaming video,” kata Hartadi.

Untuk itu, Hartadi menambahkan, pengguna ponsel di Indonesia diharapkan segera beralih ke 4G. Oleh karena itu, tidak banyak tundaan dari perkembangan teknologi di era digital saat ini. Namun, kita harus mengakui bahwa alih teknologi dari 2G ke 4G merupakan tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia.

Untuk melakukan transisi dari 2G ke 4G dengan cepat, Anda perlu mengedukasi pengguna 2G tentang manfaat perangkat dengan teknologi 4G. Tentu saja, ini dilakukan dengan bantuan operator. Namun, ini juga bukan proses yang mudah. Ini terutama benar ketika berhadapan dengan pengguna pedesaan yang tidak mampu membeli telepon 4G.

Masyarakat umum perlu diedukasi tentang beberapa manfaat teknologi 4G di ponsel menengah. Misalnya, baterai bertahan lebih lama daripada smartphone. Anda kemudian dapat menggunakan aplikasi Panggilan WhatsApp dan mengobrol alih-alih telepon dan SMS. Anda dapat menggunakan aplikasi jejaring sosial seperti Facebook lebih cepat. Pengguna juga dapat menikmati panggilan video melalui aplikasi WhatsApp.

Menurut survei yang dilakukan oleh GfK, penjualan ponsel di Indonesia saat ini sudah mencapai 60%, dan banyak perangkat yang sudah memiliki kemampuan 4G LTE. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia dapat bergerak cepat ke teknologi 4G.

Post a Comment for "Percepat migrasi pengguna dengan ponsel 4G LTE murah"