Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Samsung Tech Institute memperluas peluang kerja bagi lulusan perguruan tinggi

KKualitas sumber daya manusia merupakan faktor fundamental dalam meningkatkan daya saing dan produktivitas tenaga kerja dalam menghadapi bonus demografi yang semakin sulit. Untuk itulah Samsung mendirikan Learning House pada tahun 2013 melalui program Samsung Tech Institute (STI).

Samsung menawarkan pelatihan untuk memperbaiki elektronik bagi kaum muda dari berbagai latar belakang. Sehingga lulusan memiliki keterampilan yang lebih dan dapat bersaing untuk mendapatkan pekerjaan. Dalam menghadapi persaingan keterampilan tenaga kerja, pendidikan vokasi merupakan konsep pembelajaran yang meningkatkan kualitas dan memiliki konsekuensi penting bagi peningkatan keterampilan dan kemampuan, menurut Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia.

Baca juga: Review Samsung Galaxy A72: Upgrade, Rasa Kelas Menengah Unggulan

“Sejak 2013, Samsung Tech Institute telah menyesuaikan kurikulum kejuruannya dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh industri. Program STI tidak hanya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, tetapi juga lulusan. Terkadang Anda dapat meningkatkan peluang kerja Anda. Inisiatif ini juga mendukung program link-and-match yang sudah digulirkan pemerintah sejak 2021,” kata Ennita.

Peningkatan Kurikulum Samsung Tech Institute

Institut Teknologi SamsungPada tahun 2021, program tersebut disempurnakan dengan penyempurnaan kurikulum dan sasaran penerima manfaat, SMK, untuk mengembangkan lulusan yang dapat menyerap langsung ke industri. Dengan menghadirkan tiga kurikulum yang terdiri dari kelas Peralatan Rumah Tangga (HA), Audio Video (AV), dan Produk Genggam (HHP) untuk kelas 10, 11, dan 12, Program STI 2016 tentang Revitalisasi Kerja.

Samsung tidak hanya memberikan kurikulum pelatihan yang serupa dengan keterampilan dasar yang diterapkan di Samsung Service Center, tetapi juga memungkinkan siswa dan guru untuk melakukan pekerjaan di bidang industri di Samsung Service Center dan afiliasinya. Tidak hanya itu, lulusan Samsung Tech Institute akan lebih diutamakan untuk mengikuti proses rekrutmen dari Samsung ke Samsung Service Center dan afiliasinya di seluruh Indonesia.

“Kurikulum yang diberikan memberikan kesempatan kepada kita untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan kemampuan kita dalam menangani kerusakan elektronik. Kemampuan ini memungkinkan kita untuk siap bekerja sebagai teknisi elektronik konsumen dan berhasil mendapatkan pekerjaan. Wawan Bima Saputra dan Yudha Anggoro Putra, lulusan STI Kediri (SMK Al-Huda Kota Kediri) yang lulus tahun 2021.

Hingga saat ini, terdapat 789 lulusan STI angkatan 2021 yang lulus pada tahun 2021. Beberapa dari mereka telah menemukan pekerjaan sebagai insinyur dan terkait dengan industri elektronik. Ada juga perusahaan yang sedang mengembangkan area bisnis baru seperti bengkel HHP.

Samsung juga menawarkan pelatihan pelatih tahunan rutin bagi para guru dalam melaksanakan program IMS. Seluruh kurikulum diprioritaskan untuk teknologi digital, memungkinkan siswa dan guru untuk mengoptimalkan teknologi untuk proses pembelajaran yang lebih efektif.

Melalui kemitraan dengan 70 perguruan tinggi, program STI telah mempengaruhi 6.000 siswa dan 150 guru di seluruh Indonesia. Kedepannya, Samsung akan terus berupaya untuk memberikan kesempatan kepada SMK lain di Indonesia untuk mengikuti program Samsung Tech Institute.

“Kami selalu ingin memotivasi generasi muda khususnya siswa SMK untuk terus berprestasi dan percaya diri. Lulusan profesional yang terampil, kompeten, personal, cerdas dan produktif. Menjadi berdampak positif bagi diri sendiri dan membuka kesempatan seluas-luasnya. lulusan lainnya untuk memasuki dunia kerja.” pungkas Enita.

Post a Comment for "Samsung Tech Institute memperluas peluang kerja bagi lulusan perguruan tinggi"