Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Scale-Up Asia 2021, Belajar Kewirausahaan dari Para Ahli

sayaMengutip pepatah Afrika, jika Anda ingin sampai di sana lebih awal, pergilah sendiri. Jika Anda ingin bisa berjalan jauh, mari kita pergi bersama. Perumpamaan ini layak untuk dipresentasikan pada Perayaan Scale-Up Asia 2021 yang diadakan oleh Endeavour Indonesia pada tanggal 28 Maret 2021 di Jakarta Pusat.

Pada Scale-Up Asia 2021, puluhan pengusaha memadati ruangan di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat. Mereka ingin tidak hanya berkumpul dengan sesama pengusaha, tetapi juga belajar dari puluhan profesional yang sukses membangun bisnisnya masing-masing.

Scale-Up Asia 2021 bertema “50 Shades of Scale-Up” ingin membangun ekosistem wirausaha melalui mobilitas Semangat kewirausahaan dengan dampak Atau HIE, yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan perekonomian nasional.

Beberapa tema menarik dibahas oleh para mentor, seperti “membangun budaya yang kuat dan tim yang ingin sukses”, “bagaimana mengembangkan bisnis Anda dengan cepat”, dan “bagaimana membangun bisnis Anda”. memulai Dari “baik” menjadi “indikator penentu keberhasilan bisnis”.

Mulai dari kamar kost

Beberapa Mentor Sekarang populer di dunia memulai Hadir untuk berbagi ilmu di Scale-Up Asia 2021, termasuk CEO dan CEO Achmad Zaky Pendiri Bukarapack, Stephanie Kurniadi Pendiri Dan Wakil Direktur Pemasaran Grup CRP dan Irzan Raditya menjadi CEO sekaligus Pendiri Kataai.

Founder Achmad Zaky Bukalapak Stefanie Kurniadi Founder CRP Group Irzan Raditya Kata.ai1
Dari kiri ke kanan: Ahmad Zaki, Stephanie Kurniadi, Ilzan Raditia.

Tiga orang menceritakan kisah yang mengarah pada memulai bisnis. Baik Ahmad Zaki maupun Stephanie mengaku merintis dari asrama selama kuliah.

Achmad ingat pernah tinggal di kos-kosan bersama temannya delapan tahun lalu.

“Momen kami tepat. Saat itu Perdagangan elektronik Banyak yang belum mulai. Setelah itu, banyak investasi dilakukan pada tahun 2011. Ada beberapa kali dalam setahun. (Saya tidak menyangka bisa sukses seperti sekarang),” kata Achmad saat jumpa pers di Scale-Up Asia 2021 kemarin.

Baginya, kunci sukses Bukalapak ditunjukkan dengan jutaan tindakan dan ribuan kegagalan. “Kami melakukan hal-hal kecil setiap hari. Pertemuan setiap hari. Bekerja sampai malam. Tawarkan ke teman dan pedagang melalui WA dan Facebook.”

Seperti Achmad, Stefanie memulai bisnis dengan teman-temannya di sebuah asrama di Bandung. “Orang tua saya yang dipertaruhkan saat itu. Saya tidak punya uang untuk kuliah, jadi saya mencari uang sendiri,” kenang Stephanie, 32.

Dan dengan dia dan teman-temannya, dengan desain merek Buka bisnis dan mulai bisnis agen Dan saya sedang mencari klien. Namun, setelah itu, ia mengubah arah dan memulai bisnis memasak.

“Kami punya banyak utang. Akhirnya kami memulai bisnis baru dengan tim yang sama,” ujarnya di acara Scale-up Asia 2021.

Ia menambahkan, warung pertama yang ia dan kawan-kawan buat adalah warung nasi goreng mafia di dekat Universitas Padjajaran Bandung.

“Kita menggaruk. Beberapa orang meminjam uang dari orang tua mereka. Silakan mulai dari tabungan Anda.Sekarang 114 keluar, Dia berkata. Selain nasi goreng Mafia, grup CRP termasuk merek Bersiaplah dengan normal.

Hindari pembatasan sumber daya

Irzan menekankan pentingnya pengusaha peka terhadap diri sendiri. “Kami memiliki sumber daya yang terbatas, jadi kami harus kreatif. Kami tahu ada pro dan kontra,” kata Ilzan, 29 tahun.

Selain minat dan tujuan berikut, Ilzan menyarankan: memulai Ini juga berfokus pada pemecahan masalah yang biasanya dihadapi orang. Seperti Kata.ai, bisnis yang ingin ditawarkan Irzan Kotak obrolan Untuk mengizinkan pengguna obrolan Bagian belakang menggunakan teknologi kecerdasan buatan.

Baca juga: 5 Kriteria Startup yang Lolos di Final Event NextDev 2021

Peningkatan Asia 2021 Peristiwa akbar Endeavour Indonesia adalah bagian dari gerakan kewirausahaan global. Di Indonesia, Endeavour berusia 6 tahun dan menyeleksi lebih dari 3000 orang. pengusaha Pilih dan dukung 38 dari mereka.

Post a Comment for "Scale-Up Asia 2021, Belajar Kewirausahaan dari Para Ahli"