Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5G membuktikan teknologi superpower China

CHina saat ini adalah salah satu negara “terkemuka dunia” bersama Amerika Serikat dan Rusia. China juga merupakan salah satu negara terpadat di dunia. Tapi secara pribadi, China adalah salah satu standar dunia IT di seluruh dunia. Karena teknologi yang ada di China, banyak yang tidak diadopsi di negara lain. Yang terbaru adalah tentang 5G.

Pada awal November, China Mobile, China Unicom, dan China Telecom meluncurkan jaringan 5G secara bersamaan. Sebelumnya, pemerintah daerah hanya akan meluncurkan 5G pada awal 2021. Namun, rencana itu dipercepat hingga awal November. Biaya penggunaan koneksi ultra-cepat mulai dari RMB 128, atau sekitar Rp 250.000 per bulan.

Ini bukan pertama kalinya kami menerapkan 5G, tetapi ini adalah koneksi tercepat di China karena kami memiliki Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat sebelumnya. South China Morning Post menyatakan bahwa kecepatan unduh 5G rata-rata 1.000 Mbps dan dapat mencapai 1.300 Mbps. Kecepatannya bervariasi saat sinyal bergerak di antara beberapa BTS, tetapi kecepatannya sekitar 800 Mbps. Ini berarti 10 kali lebih cepat dari koneksi 4G yang mendukung kecepatan hingga 100 Mbps.

Tidak hanya itu, mereka berencana untuk memasang lebih dari 50.000 BTS 5G di 50 kota di seluruh China pada akhir tahun ini. Kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, Hangzhou, dan Shenzhen saat ini sudah tercakup oleh 5G. Jaringan 5G China akan menjadi yang terbesar di dunia mengingat wilayah dan populasinya yang luas. Ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan ambisi China menjadi negara adidaya teknologi.

Huawei adalah salah satu vendor jaringan yang menawarkan 5G di China dan bekerja dengan tiga operator di atas. Hal ini tentunya akan membuat perbedaan besar di masa depan, baik di industri maupun di Internet of Things (IoT). Selain kecepatan Latensi – Waktu tunda yang diperlukan untuk mengirimkan paket data dari pengirim ke penerima – Waktu yang lebih singkat. Dengan teknologi 5G Latensi Maksimal ada 1ms sehingga akan berdampak signifikan terhadap layanan IoT nantinya.

IMG 20211124 164201 Ubah ukuran 87

Harapan untuk Indonesia

Tentu saja, bagi Indonesia, ini adalah kesempatan yang harus dilihat. Di masa depan, negara kita akan sangat membutuhkan ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Peningkatan kualitas internet dari 4G ke 5G akan mempercepat penyebaran informasi. Anda kemudian dapat melanjutkan ke langkah berikutnya menuju Internet of Things (IoT).Kedepannya, di Indonesia, mobil yang bisa berjalan tanpa mengemudi mungkin akan diperkenalkan di Indonesia atau biasa disebut Mobil tanpa awak.

Lagi pula, tidak ada yang bisa memprediksi teknologi untuk lima hingga sepuluh tahun ke depan. Apa yang tidak mungkin sekarang dapat terwujud dalam 5 sampai 10 tahun. Kemajuan teknologi begitu cepat sehingga tidak dapat diukur. Internet hanya ada sekitar 50 tahun yang lalu. Namun kini semuanya menjadikan internet salah satu hal utama yang harus ada.

Internet akan menjadi salah satu alat yang akan membuat Indonesia lebih baik di masa depan. Memang, hanya ada perubahan kecil pada titik ini. Tapi siapa yang bisa membayangkan bahwa itu akan menjadi perubahan besar dalam kehidupan favorit kita di Indonesia?

Benih Huawei untuk siswa masa depan

Dari tanggal 2 hingga 15 November 2021, Huawei mengadakan program “Benih untuk Masa Depan” untuk mengirim siswa, termasuk saya, untuk belajar di luar negeri di China. Selama di Shenzhen, saya diajari cara mengatur jaringan 5G.

Bagi saya, mengonfigurasi jaringan 5G tidak terlalu sulit. Dia telah menerima beberapa dukungan dari instruktur Huawei Lab yang ahli di bidang ini. Program Benih untuk Masa Depan 2021 sangat membantu saya. Saya yakin suatu saat Indonesia akan dapat menerapkan apa yang diajarkan di China ke Indonesia menggunakan jaringan 5G. (BDA)

Post a Comment for "5G membuktikan teknologi superpower China"