Xiaomi, yang tidak ingin menjadi ponsel ajaib, mempercepat produksi tanpa henti hingga 24 jam
PTidak terlihat di sel. Julukan ini sering disematkan ke Xiaomi. Istilah tersebut mengacu pada beberapa jenis ponsel yang ada di pasaran tetapi tidak ada atau sangat sulit didapatkan. Yang terakhir adalah Redmi Note 7. Untuk itu, Xiaomi juga meningkatkan produksi smartphone untuk memenuhi minat konsumen.
Berdasarkan informasi yang kami terima, terutama untuk smartphone populer terbaru seperti Redmi Note 7 dan Redmi 7, Xiaomi berupaya untuk memastikan proses produksi dan distribusi yang lebih lancar. Di Indonesia, Xiaomi bekerja sama dengan PT Sat Nusapersada untuk memproduksi smartphone dengan pabrik di Batam. Mereka menjalankan proses manufaktur smartphone yang terus beroperasi 24 jam sehari, 5,5 hari seminggu, untuk memenuhi tingginya minat pasar.
Selain fokus pada proses produksi dan distribusi, Xiaomi juga akan melakukan berbagai promosi menarik selama bulan Ramadhan. Uang kembali Hingga 40% pada platform Mi.com dan mitra e-commerce Xiaomi. Tak hanya itu, Xiaomi juga akan menghadiri Jakarta Fair di JI Expo di Kemayoran, Jakarta mulai 22 Mei hingga 30 Juni 2021.
Produk Xiaomi dan Redmi tersedia di beberapa saluran penjualan milik Xiaomi: Gerai Mi Store Bersertifikat di seluruh Indonesia dan Mi.com. Selain itu, Xiaomi telah menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah mitra e-commerce Indonesia: Lazada, Shopee, JD.ID, Blibli dan Akulaku untuk membuat produk mereka lebih mudah diakses oleh konsumen. Hal ini sejalan dengan inisiatif Xiaomi untuk melawan adopsi produk. Pasar gelap Di pasar Indonesia.
Baca juga: Xiaomi Indonesia Sukses Produksi 10 Juta Smartphone
Proses produksi smartphone Xiaomi di Batam
Xiaomi memulai produksi smartphone di Indonesia pada Februari 2021. kembali Setelah tenggelam karena tidak memenuhi persyaratan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri). Xiaomi tidak berani membangun pabrik sendiri dan memilih bekerja sama dengan pihak ketiga yang sudah memiliki infrastruktur, PT Sat Nusapersada di Batam.
Selain Xiaomi, ada Asus dan Infinix yang mengalihdayakan PT Sat Nusapersada sebagai pabrik perakitan produk. Meski baru dirakit, prosesnya cukup lama.
Smartphone Xiaomi melalui proses manufaktur yang panjang dengan serangkaian tahap uji coba sebelum dipasarkan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan tahan lama, setiap smartphone melalui berbagai proses mulai dari konfirmasi dan verifikasi material, perakitan, pengujian fungsional smartphone, hingga pengemasan ().pengepakan). Setiap proses ini diikuti dengan prosedur kontrol kualitas yang ketat dan proses pengujian untuk memastikan bahwa smartphone yang diterima pengguna dalam kondisi prima.
Dengan 13 lini produksi, pabrik telah memproduksi lebih dari 20 seri smartphone. Seri pertama adalah Redmi 4A. Pada April 2021, Xiaomi juga mengumumkan telah memproduksi 10 juta smartphone produksi lokal. Sebanyak lebih dari 1.000 karyawan di pabrik PT Sat Nusapersada terlibat dalam perakitan ponsel Xiaomi.
Post a Comment for "Xiaomi, yang tidak ingin menjadi ponsel ajaib, mempercepat produksi tanpa henti hingga 24 jam"